Page 256 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 256

"Terkait kesiapan pemerintah daerah untuk penempatan di masa adaptasi kebiasaan baru dan
              hampir semua menyatakan kesiapannya," ujar Ida dalam konferensi pers di kantornya, Kamis
              (30/1).

              Ida melanjutkan dari sisi persiapan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan perwakilan
              RI di negara-negara penempatan, siap. Pemerintah juga memastikan kebijakan dan regulasi
              dari negara-negara yang akan dibuka telah kondusif.

              "Seperti  masalah  kebijakan  protokol  kesehatan,  siapa  yang  menanggung  biaya  yang  timbul
              akibat  protokol  kesehatan,  sektor  jabatan  yang  rentan  penyebaran  Covid-19  dan  aturan
              pelindungan Tenaga Kerja Asing," tutur Ida.

              Berdasarkan data dari BP2MI terdapat 88.973 calon pekerja migran yang sudah terdaftar di
              SISKOP2MI  dan  siap  berangkat  atau  sudah  melalui  proses  tahapan-tahapan  sebagai  syarat
              untuk bekerja ke 22 negara tujuan.

              Syarat tersebut mulai dari registrasi, pelatihan, uji kompetensi, pemeriksaan kesehatan, sudah
              mempunyai visa, dan lain-lain.

              Ida menyitir data Bank Indonesia soal jumlah remitansi pekerja migran Indonesia pada 2019
              sebesar Rp160 Triliun. Sementara berdasarkan survey World Bank yang bekerjasama dengan
              Badan Pusat Statistik Bank Dunia diperkirakan ada sekitar 9 juta Pekerja Migran Indonesia di
              luar negeri.

              "Merujuk  pada  kedua  data  tersebut,  maka  dari  88.973  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia
              berpotensi menghasilkan devisa sekitar Rp1,5 triliun," jelas Ida.

              Sebelumnya pemerintah menghentikan sementara penempatan pekerja migran Indonesia lewat
              Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 151 Tahun 2020 usai Organisasi Kesehatan Dunia
              (WHO) menetapkan Covid-19 menjadi pandemi global.
              "Kebijakan  tersebut diambil  sebagai  salah  satu  langkah  strategis  untuk  dapat  menekan  laju
              penyebaran wabah di wilayah Indonesia," ujar Ida. (hrf/agt).


































                                                           255
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261