Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 9

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional, Ristadi, mengatakan tim tripartit merampungkan
              kerjanya pada akhir Juli lalu. Selama bekerja, semua anggota tim memperdebatkan substansi
              dari pasal-pasal di kluster ketenagakerjaan. "Pendapat kami ditampung dan didata dengan baik,
              lalu diserahkan ke DPR," kata dia saat dihubungi Tempo, kemarin.

              Ristadi menegaskan, keterlibatan organisasinya dalam forum itu bukan berarti menyetujui RUU
              Cipta Kerja, melainkan agar penolakan buruh bisa didengar oleh pengusaha dan pemerintah.
              Menurut dia, kelompok buruh siap memberikan catatan kritis jika usul mereka tidak diakomodasi
              saat pembahasan di Dewan.

              Ia mengimbuhkan, ada . poini-poin yang menjadi "harga mati" dari tuntutan buruh, yaitu soal
              ketentuan upah minimum, pemutusan hubungan kerja dan pesangon, serta perjanjian kerja
              untuk waktu tertentu.
              Ristadi menuturkan, kelompok buruh siap mengawal pembahasan RUU Cipta Kerja di Senayan.
              Pada Rabu mendatang, ucap dia, kelompok buruh akan mengadakan rapat untuk membahas
              langkah berikutnya dalam menolak RUU ini, termasuk rencana menggelar demonstrasi.

              Serikat pekerja lain yang ikut dalam tim teknis itu adalah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera
              Indonesia  (KSBSI).  Mereka  me-ngusulkan  agar  pasal-pasal  mengenai  ketenagakerjaan
              dikembalikan ke Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              "Masih dalam pertarungan. Sebab, pendapat dia (pengusaha) yang kami tolak dicatat doang,"
              kata Sekretaris Jenderal KSBSI, Dedi Hardianto, saat dihubungi pada Kamis pekan lalu.

              Dedi  menyampaikan  tak  ada  jaminan  catatan  dari  serikat  buruh  akan menjadi  rujukan  saat
              pembahasan  kluster  ketenagakerjaan  di  Badan  Legislasi  DPR.  Kendati  begitu,  ia
              mengungkapkan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Eauziyah berjanji akan mengawal pembahasan
              pasal-pasal ketenagakerjaan agar sesuai dengan usul buruh.

              Pembentukan tim teknis tripartit merupakan tindak lanjut dari pertemuan pada 3 Juli lalu yang
              dihadiri pemimpin Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, serta
              serikat buruh.

              Ada sepuluh materi dalam RUU Cipta Kerja yang dibahas pasal demi pasal, yakni bagian umum,
              tenaga  kerja  asing,  perjanjian  kerja  waktu  tertentu,  alih  daya,  waktu  kerja  dan  istirahat,
              pemutusan  hubungan  kerja  dan  pesangon,  sanksi,  jaminan  kehilangan  pekerjaan,  dan
              penghargaan lainnya.



























                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14