Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 102

Dia menyebut, kurangnya produktivitas tenaga kerja tersebut lantaran upah yang ditetapkan
              tidak sebanding dengan yang dikerjakan. Sehingga memicu produktivitas tenaga kerja di Tanah
              Air yang menurun.



              MENAKER IDA FAUZIYAH: UPAH PEKERJA INDONESIA TAK SEPADAN DENGAN
              PRODUKTIVITAS

              Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ), Ida Fauziyah mengakui bahwa produktivitas tenaga kerja
              di  Indonesia  masih  jauh  tertinggal  dibanding  dengan  negara-negara  lain.  Bahkan  hasil  atau
              output  dari  pekerja  Indonesia  masih  rendah  di  bawah  rata-rata  negara  berpendapatan
              menengah ke bawah.

              "Kalau produktivitas, pahit memang ngomong begini, data menunjukkan bahwa produktivitas
              tenaga kerja Indonesia masih tertinggal," kata dia dalam diskusi Outlook Ekonomi Indonesia
              2021, di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

              Dia menyebut, kurangnya produktivitas tenaga kerja tersebut lantaran upah yang ditetapkan
              tidak sebanding dengan yang dikerjakan. Sehingga memicu produktivitas tenaga kerja di Tanah
              Air yang menurun.

              "Ada  juga  survei  yang  dilakukan  ke  pelaku  usaha  Indonesia  yang  menunjukkan  mayoritas
              responden  mengatakan  upah  minimum  yang  ditetapkan  di  Indonesia  tidak  sepadan  dengan
              produktivitas yang dihasilkan oleh pekerja," jelas dia.

              Dia menambahkan, produktivitas tenaga kerja yang menurun tersebut menunjukan besarnya
              tantangan bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Ditambah, iklim penciptaan
              lapangan kerja baru di Indonesia masih minim. Adapun berdasarkan data yang ada kemudahan
              berusaha Indonesia berada di peringkat 73.

              "Bahkan kalau dilihat lebih detail dalam indeks tersebut misalnya peringkat mendirikan usaha
              peringkat kita masih 40, jauh di bawah negara-negara tetangga kita," ujarnya.

              Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com Sebelumnya, massa yang terdiri dari 16 serikat
              buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/11/2020). Dalam aksinya
              massa buruh meminta upah minimum 2021 naik.

              Ratusan  buruh  yang  mengenakan  berbagai  atribut  serikat  pekerja  sudah  terlihat  bersiaga  di
              depan pagar Gedung Sate. Sebuah truk komando ditempatkan di tengah massa.

              Para  perwakilan  buruh  kemudian  melakukan  orasi.  Sementara,  sejumlah  polisi  juga  sudah
              tampak bersiaga untuk mengawal pergerakan buruh. Petugas kepolisian juga turut memberikan
              imbauan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

              Ketua  DPW  FSPMI  Jawa  Barat  Sabilar  Rosyad  mengatakan,  tuntutan  buruh  dalam  aksi  ini
              meminta kenaikan upah. Pihaknya menginginkan kenaikan dan siap membuka pintu negosiasi.

              "Kita minta upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2021 di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat naik.
              Jangan sampai ada kabupaten/kota yang tidak naik," kata dia.

              Rosyad  mengungkapkan  penghitungan  upah  bagi  buruh  semestinya  disesuaikan  dengan
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan. Dalam aturan itu, penentuan
              upah memperhitungkan kebutuhan hidup layak (KHL) 64 item.

              "Kita minta semuanya naik. Berapa kenaikannya kita minta sesuai PP 78/2015," jelasnya.


                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107