Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 114
Judul Alasan Omnibus Law Harus Banget Terbit Sekarang
Nama Media detik.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5305198/alasan-
omnibus-law-harus-banget-terbit-sekarang
Jurnalis Trio Hamdani
Tanggal 2020-12-22 14:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Sehingga satu dekade ke depan menjadi
penentuan kita untuk bisa memanfaatkan peluang ini
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Ada kenaikan jumlah dan tingkat
pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi. Bahkan apabila kita melihat lebih detil
data dari BPS dengan mengikuti standar ILO mengenai dampak pandemi terhadap hilangnya
jam bekerja, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Ada juga survei yang dilakukan kepada para
pelaku usaha di Indonesia yang hasilnya menunjukkan mayoritas responden menjawab bahwa
nilai upah minimum yang ditetapkan di Indonesia tidak sepadan dengan produktivitas yang
dihasilkan oleh pekerja
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) UU Cipta Kerja diharapkan dapat meningkatkan
kemudahan berusaha di Indonesia yang selama ini menghambat penciptaan lapangan kerja
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan mengapa Omnibus Law
Undang-undang Cipta Kerja menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia saat ini. Apa saja?
Pertama, dia menjelaskan Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada periode
2020-2030. Pada periode tersebut, struktur penduduk Indonesia sebagian besar akan diisi oleh
penduduk usia muda produktif berusia 20-39 tahun.
ALASAN OMNIBUS LAW HARUS BANGET TERBIT SEKARANG
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan mengapa Omnibus Law
Undang-undang Cipta Kerja menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia saat ini. Apa saja?
Pertama, dia menjelaskan Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada periode
113