Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 151
Judul Tantangan Sulit 2021, Jumlah Pengangguran hingga Krisis di Sektor
Usaha
Nama Media okezone.com
Newstrend Dampak Virus Corona
Halaman/URL https://economy.okezone.com/read/2020/12/22/320/2332035/tantangan-
sulit-2021-jumlah-pengangguran-hingga-krisis-di-sektor-usaha
Jurnalis Rina Anggraeni,
Tanggal 2020-12-22 12:42:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Sri Mulyani (Menkeu) Tahun depan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 4%-5%
tentu disumbang semua negara termasuk emerging dan developing country seperti Indonesia
negative - Sri Mulyani (Menkeu) Instrumen yang luar biasa penting di dalam menghadapi Covid
yaitu pertama masalah kesehatan, kedua krisis sosial karena masyarakat kehilangan pendapatan,
mata pencahariannya dan kemudian krisis di sektor usaha, baik di sektor riil yang berpotensi
mengimbas pada sektor keuangan
neutral - Sri Mulyani (Menkeu) Ini tantangan sulit dan harus kita atasi
neutral - Suhariyanto (Kepala BPS) Ini meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus
2019
Ringkasan
Pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi Indonesia mengalami tekanan selama tahun ini. Pada
2021 pun perekonomian masih dibayangi ketidakpastian. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri
Mulyani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan tumbuh 4% hingga 5%,
yang disumbangkan dari semua ngara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran semakin bertambah
karena Covid-19. Pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III-
2020. Rinciannya terdapat 29,12 juta orang (14,28% penduduk usia kerja) yang terdampak
Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (2,56 juta orang), Bukan Angkatan Kerja
(BAK) karena Covid-19 (0,76 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta
orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03
juta orang).
150