Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 173
akademik. Hal ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia, Ida
Fauziyah.
"Saya Menaker, sangat mengapresiasi kegiatan festival bulan K3 ini, para akademisi dan
mahasiswa menjadi motor penggerak semua pihak tersebut," jelas Menaker, dalam webinar
nasional K3 yang digelar Himpunan Mahasiswa (Hima) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), (2/3).
Menaker mengapresiasi langkah Unusa yang telah melakukan kerja sama dengan perusahaan
dalam rangka meningkatkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan.
"Ini cukup bagus untuk kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Unusa,"
imbuhnya.
Budaya K3 memang sudah dicanangkan, namun kecelakaan kerja di Indonesia masih relatif
tinggi. Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2019 terdapat 114 ribu kasus kecelakaan
kerja. Tahun 2020 angka ini meningkat, di mana pada rentang Januari hingga Oktober 2020,
BPJS Ketenagakerjaan mencatat terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja.
Untuk itu, Menaker Ida menyebut bahwa peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2021 menjadi
semangat dan langkah awal seluruh stakeholder ketenagakerjaan untuk membudayakan
kesadaran budaya K3 di semua sektor industri, guna meminimalkan kecelakaan kerja.
Selain Menaker, dalam webinar tersebut hadir pula Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng Rektor
Unusa, Edi Priyanto Direktur SDM Pelindo 3, dan Muslikha Nourma Rhomadhoni, Kaprodi K3
Unusa dalam forum tersebut.
Achmad Jazidie menjelaskan, perubahan zaman sangatlah cepat, revolusi industri saat ini masuk
tahap keempat atau era 4.0, di mana perubahan besar-besaran terjadi di berbagai bidang lewat
perpaduan teknologi. Dengan adanya webinar tersebut, membuat Hima K3 Unusa dapat melihat
peluang dan kesempatan untuk mengampanyekan budaya K3 dari rumah masing-masing.
"Teman-teman mahasiswa dari Hima K3 Unusa ini sangat cerdik dan cerdas mengambil tema
penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha
dalam memperingati bulan K3 Nasional ini," ujarnya.
Sementara itu Edi Priyanto mengungkapkan, dalam membudayakan K3 perlu pendekatan secara
individu. Di mana leader harus mampu dalam mengembangkan potensi tim serta menggali
permasalahan yang dihadapi dengan couching dan counseling yang baik.
Senada, Muslikha Nourma Rhomadhoni menjelaskan perilaku budaya K3 tidak bisa diciptakan
sendiri oleh perusahaan tapi juga perlu peran dari semua pihak seperti pekerja, pemimpin yang
menggerakan tim untuk melaksanakan budaya K3 di tempat kerja.
"Pentingnya melakukan program k3 di perusahaan tidak hanya dilakukan saja tetapi juga
dilakukan evaluasi sehingga menjadi perbaikan ke depannya," tukasnya.
Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus ada kolaborasi antara stakeholder,
kementerian, serikat pekerja, pekerja, asosiasi, pengusaha dan dunia akademik. Hal ini
diungkapkan Menaker Ida Fauziyah. #publisherstory Menaker Ida Fauziyah dalam webinar
nasional K3 yang digelar Himpunan Mahasiswa (Hima) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
172