Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 170

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) klaster ketenagakerjaan
              kepada seluruh stakeholders ketenagakerjaan.
              Sosialisasi  ini  sebagai  bentuk  dari  upaya  pemerintah  dan  Kemnaker  guna  mewujudkan
              pemahaman  yang  sama  di  antara  stakeholders terhadap  substansi  seluruh  aturan.  Sehingga
              dapat meningkatkan implementasi keempat PP.

              Keempat PP tersebut yakni PP Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
              PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan
              Waktu  Istirahat,  dan  Pemutusan  Hubungan  Kerja;  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan;  dan  PP  Nomor  37  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Program  Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan.

              "Sosialisasi ini tidak berhenti di sini saja, kami akan terus berkomintmen untuk menyosialisasikan
              semua  ketentuan  peraturan  perundangan  pelaksana  dari  UU  Ciptaker  .  Semoga  dapat
              memberikan informasi dan pemahaman yang baik, " kata Haiyani saat menjadi keynote speaker
              "Bincang  Informatif  mengenai  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan" di Jakarta, Selasa (2/3/2021).

              Haiyani  menyampaikan  harapan  kepada  pengusaha,  pekerja  atau  buruh,  maupun  pengawas
              ketenagakerjaan terhadap perubahan dan penyempurnaan kebijakan pengupahan.
              Kepada  pengusaha,  Haiyani  meminta  agar  dapat  mematuhi  semua  ketentuan  yang  sudah
              ditetapkan.  Para  pengusaha  diharapkan  menggunakan  fasilitas  kebijakan  yang  memudahkan
              kegiatan  berusaha  secara  bijak  dan  proposional,  dengan  tetap  mengedepankan  itikad  baik,
              musyawarah  dan  mufakat,  serta  memiliki  rasa  kemitraan  kepada  pekerja,  "Pengusaha
              menjadikan  pekerja  sebagai  aset  yang  harus  dikelola  dengan  baik.  Sehingga  bisa  secara
              bersama-sama  mengembangkan  usaha  dan  membantu  pembangunan  negara,  serta  turut
              menciptakan  kesejahteraan  masyarakat  melalui  pemenuhan  hak-hak  ketenagakerjaaan  bagi
              para pekerjanya," ujarnya.

              Sementara  kepada pekerja  atau  buruh, Haiyani berharap  agar  bekerja penuh  semangat  dan
              tanggungjawab, meningkatkan kompetensi diri, jeli melihat peluang pengembangan karir dan
              penghasilan, selalu menjadi patner musyawarah yang produktif, dan menjadi bagian penting
              dalam setiap peran, jabatan, atau tugas.

              "Sehingga mampu memberikan konstribusi signifikan dalam pengembangan usaha yang akan
              berdampak kepada kelangsungan bekerja dan kesejahteraan pekerja dan keluarga," ujarnya.

              Kepada  Pengawas  Ketenagakerjaan,  Haiyani  mengatakan  bahwa  peran  Pengawas
              Ketenagakerjaan sangat penting.

              Tidak hanya memastikan penerapan dan penegakan hukum, namun Pengawas Ketenagakerjaan
              juga perlu melakukan pembinaan, advokasi, dan mendorong pihak pengusaha dan pekerja serta
              stakeholder terkait untuk mengimplementasikan aturan.

              Menurutnya,  Pengawas  Ketenagakerjaan  bersama  pengusaha  dan  pekerja  harus  melakukan
              penyesuaian  dan  pemenuhan  semua  ketentuan,  mencari  inovasi-inovasi  untuk  menciptakan
              kondisi  tempat  kerja  yang  harmonis,  saling  pengertian  dan  produktif,  sehingga  kondisi
              ketenagakerjaan tidak menghambat namun mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

              "Kita semua berharap perubahan kebijakan pengupahan ini dapat memberikan dampak yang
              positif bagi tenaga kerja. pekerja/buruh dan juga dunia usaha. Selain itu, diharapkan bahwa
              kebijakan pengupahan yang baru ini dapat menjadi solusi bersama dalam menghadapi dampak
              pandemi Covid-19, " ujar Haiyani.


                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174