Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 166

1. Cuti Tetap Dibayar Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
              dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI JSK) Kemnaker, Dinar Titus Jogaswitani menegaskan
              pekerja atau buruh yang melakukan cuti tetap dibayar.

              "Tidak  masuk  kerja  karena  berhalangan  seperti  pekerja  sakit,  pekerja  mengkhitankan  anak,
              artinya  semua  tetap  dibayar  meski  tidak  masuk  kerja.  Termasuk  cuti  karena  istirahat,  tidak
              melakukan pekerjaan karena sakit, pekerja perempuan haid selama itu sakit sehingga dia tidak
              masuk kerja itu tetap dibayar," kata Dinar dalam Talk Show tentang Pengupahan secara virtual,
              Selasa (2/3/2021).

              Dinar menjelaskan di UU Cipta Kerja sebelumnya memang tidak dijelaskan secara rinci. Namun
              dalam pelaksanaan aturan tersebut, telah dikeluarkan PP yang isinya lengkap mengatur tentang
              hak cuti yang tetap dibayar.

              2. Pekerja Paruh Waktu Digaji Per Jam UU Cipta Kerja menerapkan pemberian upah berbasis per
              jam. Kriteria bagi pekerja yang akan mendapat upah dengan skema itu yakni pekerja paruh
              waktu yang kurang dari 30 jam selama satu minggu, atau kurang dari 7 jam dalam satu hari.

              Sedangkan yang di atas waktu itu tetap diberlakukan upah formal atau bulanan. Besaran upah
              per  jam  ditentukan  atas  kesepakatan  antara  pemberi  kerja  dan  pekerja,  dengan  hitungan
              formula tidak boleh kurang dari yang sudah ditetapkan yakni upah per jam sama dengan upah
              sebulan yang kemudian dibagi 126.

              "126  ini  adalah  upah  seminggu  29  jam  dikali  dalam  satu  tahun  ada  52  minggu.  Artinya
              menghitungnya 52 minggu dalam satu tahun dikali satu minggu 29 jam, hasilnya dibagi 12 bulan
              maka  ketemu  lah  126.  Ini  kenapa  dikalikan  29  jam  dalam  seminggu,  karena  tadi  sudah
              sampaikan di data BPS paruh waktu itu di bawah 35 jam artinya rata-rata se-Indonesia bisa 24-
              30 jam itu median tertinggi," imbuhnya.

              3.  Pengusaha Tak  Bayar  Upah  Bisa  Didenda Pengawas  Ketenagakerjaan  Madya,  Koordinator
              Pengawasan Norma Kebebasan Berserikat, Tanti mengatakan pengusaha yang tidak membayar
              upah kepada pekerja bisa diberikan sanksi denda hingga pidana.

              "Jadi kalau pengusaha terlambat membayar (upah) ada sanksi administratif, ada sanksi pidana
              malahan (jika) pengusaha terlambat membayar upah," tuturnya dalam kesempatan yang sama.
              Pengusaha akan terbebas dari jeratan pidana jika mereka sudah membayar upah meskipun telat.
              Namun pekerja juga berhak meminta denda keterlambatan upah kepada pengusaha jika sudah
              sesuai dengan perjanjian kerja bersama (PKB) di UU Cipta Kerja .

























                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171