Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 161

pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang
              masih dalam percobaan atau penjajakan. Sedangkan PKWT yang dibuat berdasarkan selesainya
              suatu pekerjaan digunakan untuk pekerjaan yang sekali selesai atau pekerjaan yang sementara
              sifatnya.

              Sesuai Pasal 8 PP 35/2021, PKWT berdasarkan jangka waktu dapat dibuat untuk paling lama 5
              tahun. Dalam hal jangka waktu PKWT akan berakhir dan pekerjaan yang dilaksanakan belum
              selesai maka dapat dilakukan perpanjangan PKWT dengan jangka waktu sesuai kesepakatan
              antara pengusaha dengan pekerja/buruh, tetapi keseluruhan PKWT beserta perpanjangannya
              tidak  dapat  lebih  dari  5  tahun.  Penting  untuk  diperhatikan,  PP  tersebut  sama  sekali  tidak
              menyebutkan PKWT dapat diperbaharui. Sehingga, PP 35/2021 hanya mengenal 2 istilah saja,
              yaitu dibuat dan diperpanjang.

              Sementara dalam UU Ketanagakerjaan, PKWT dapat diadakan untuk paling lama 2 tahun dan
              hanya boleh diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling lama 1 tahun atau diperbaharui 1
              kali dan paling lama 2 tahun. Dengan demikian, total PKWT dan perpanjangannya adalah paling
              lama 3 tahun. Jika PKWT diperbaharui, masa PKWT dan pembaharuannya adalah 4 tahun.
              Lebih lanjut, telah ditekankan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP
              100/MEN/VI/2004  tentang  Ketentuan  Pelaksanaan  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu
              (Kepmenakertrans 100/2004) bahwa untuk pekerjaan yang bersifat musiman dan berhubungan
              dengan produk baru, PKWT tidak dapat dilakukan pembaharuan. Artinya, untuk pekerjaan jenis
              tersebut tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hubungan kerja PKWT dengan jangka waktu lebih
              dari 3 tahun. Jika dilakukan penyimpangan, PKWT berubah menjadi PKWTT. Namun, hal ini tidak
              berlaku lagi seiring dengan disahkannya UU Cipta Kerja dan PP 35/2021 yang mana tidak ada
              larangan tegas yang mencantumkan hal tersebut.

              Kembali kepada PP 35/2021, PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu didasarkan
              atas kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam perjanjian kerja yang memuat jenis dan
              tempat lokasi pekerjaan, serta lamanya waktu penyelesaian pekerjaan. Jika pekerjaan tertentu
              yang  diperjanjikan  dalam  PKWT  dapat  diselesaikan  lebih  cepat  dari  lamanya  waktu  yang
              disepakati,  maka  PKWT  putus  demi  hukum  pada  saat  selesainya  pekerjaan.  Namun  jika
              pekerjaan  tersebut  belum  dapat  diselesaikan  sesuai  lamanya  waktu  yang  disepakati,  jangka
              waktu PKWT dilakukan perpanjangan sampai selesainya pekerjaan.

              PKWT  tidak  dapat  mensyaratkan  adanya  masa  percobaan  kerja.  Apabila  disyaratkan  masa
              percobaan kerja, hal tersebut batal demi hukum dan masa kerja tetap dihitung. Ketentuan ini
              diatur sama sebelumnya di dalam Pasal 58 Ayat 2 UU Ketenagakerjaan.

              Lalu, apa saja yang harus tercantum di dalam suatu PKWT? Isi dari suatu PKWT telah diperjelas
              di dalam Pasal 13 PP 35/2021, yaitu sedikitnya memuat: a.Nama, alamat perusahaan, dan jenis
              usaha b.Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh c.Jabatan atau jenis pekerjaan
              d.Tempat pekerjaan e.Besaran dan cara pembayaran upah f.Hak dan kewajiban pengusaha dan
              pekerja/buruh sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan/atau syarat kerja
              yang  diatur  dalam  Peraturan  Perusahaan  atau  Perjanjian  Kerja  Bersama  g.Mulai  dan  jangka
              waktu berlakunya PKWT h.Tempat dan tanggal PKWT dibuat i.Tanda tangan para pihak dalam
              PKWT.

              PKWT  harus  dicatatkan  oleh  pengusaha  pada  kementerian  yang  menyelenggarakan  urusan
              pemerintahan  di  bidang  ketenagakerjaan  paling  lambat  3  hari  kerja  sejak  penandatanganan
              PKWT secara daring. Jika secara daring belum tersedia, maka pencatatan PKWT dilakukan secara
              tertulis  di  dinas  penyelenggara  ketenagakerjaan  kabupaten/kota  paling  lambat  7  hari  sejak
              penandatanganan PKWT.




                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166