Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 164
Direktur Pengupahan Kemnaker Dinar Titus Jogaswitani mengatakan pekerja paruh waktu adalah
mereka yang yang bekerja kurang dari 35 jam selama satu pekan atau kurang dari 7 jam dalam
satu hari. Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Pekerja dibayar upah per jam atas kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh,
di mana kesepakatannya tidak boleh kurang dari formula upah per jam," ucap Retno dalam
Bincang Informatif PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, Selasa (2/3).
Ia menyatakan perhitungan upah per jam yang dibayarkan kepada buruh adalah upah sebulan
dibagi 126. Angka 126 ini berasal dari 52 minggu dikalikan dengan 29 jam lalu dibagi 12 bulan.
"Ini kenapa dikalikan 29, karena data BPS kerja paruh waktu bisa 24 jam, 26 jam, 29 jam,
sehingga kami gunakan 29 jam berdasarkan data statistiknya," ujar Retno.
Nantinya, Kemnaker dapat meninjau perhitungan upah per jam untuk pekerja paruh waktu. Hal
ini akan bergantung dari rata-rata jam kerja buruh paruh waktu ke depannya.
"Misalnya lima tahun ke depan bu menteri bisa lakukan peninjauan lagi," katanya.
163