Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 22

Ringkasan

              Program jaminan kehilangan pekerjaan bisa diklaim manfaatnya saat peserta sudah memiliki
              masa iuran paling sedikit 12 bulan. Manfaat terhenti saat peserta kembali bekerja. Pekerja yang
              mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  akibat  pandemi  Covid-19  tidak  bisa  segera
              mendapat manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Klaim manfaat baru bisa diterima
              pada 2022 setelah iuran peserta dibayarkan 12 bulan.



              MANFAAT TAK BISA SEGERA

              Program jaminan kehilangan pekerjaan bisa diklaim manfaatnya saat peserta sudah memiliki
              masa iuran paling sedikit 12 bulan. Manfaat terhenti saat peserta kembali bekerja. Pekerja yang
              mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  akibat  pandemi  Covid-19  tidak  bisa  segera
              mendapat manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Klaim manfaat baru bisa diterima
              pada 2022 setelah iuran peserta dibayarkan 12 bulan.

              Manfaat yang akan diterima berupa uang tunai, pelatihan kerja, dan akses informasi pasar kerja.
              Artinya, program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) tidak bisa menjadi penolong bagi jutaan
              pekerja yang saat ini kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Pemerintah diharapkan meninjau
              ulang ketentuan persyaratan iuran yang ketat tersebut untuk melindungi pekerja pada kondisi
              mendesak seperti sekarang.

              Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia Dian Septi Trisnanti mengatakan, program
              JKP menjadi sia-sia. Sebab, banyak buruh yang saat ini terdampak pandemi, tetapi tidak bisa
              menerima manfaatnya. "Sebagai jaring pengaman sosial, JKP gagal membantu buruh korban
              PHK yang membutuhkan," katanya, Rabu (3/3/2021).

              Ia menilai, buruh semakin sulit mengakses JKP karena mayoritas kini berstatus pekerja kontrak
              dalam rentang waktu singkat, yakni 30-90 hari. Sementara pemerintah mensyaratkan manfaat
              JKP baru didapat setelah membayar iuran minimal 12 bulan. JKP juga tidak mempertimbangkan
              buruh di sektor lain, seperti pekerja informal yang tidak terdaftar di BP Jamsostek. "Pekerja
              konfeksi,  pekerja  rumahan,  pekerja  transportasi,  pembantu  rumah  tangga,  dan  buruh
              perempuan di industri padat karya yang dikontrak dengan masa kerja sangat pendek bisa-bisa
              tidak masuk dalam skema JKP," kata Dian.

              Koordinator di Direktorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Sumirah,
              mengatakan, pekerja peserta program JKP baru dapat menerima manfaat berupa uang tunai,
              pelatihan kerja, dan akses informasi pasar kerja paling cepat satu tahun mendatang atau pada
              2022. Ia merujuk Pasal 19 Ayat (3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2021 tentang
              Penyelenggaraan Program JKP yang menyebutkan, manfaat JKP dapat diajukan setelah peserta
              memiliki masa iuran paling sedikit 12 bulan dan telah membayar iuran paling singkat enam bulan
              berturut-turut ke BP Jamsostek sebelum PHK terjadi.

              Pekerja  yang  di-PHK  pada  tahun  lalu  otomatis  tidak  bisa  mendapat  manfaat  JKP.  Sebab,
              kepesertaan JKP baru dimulai pada Februari 2021, setelah peraturan pemerintah terbit. Bahkan,
              peserta JKP yang di-PHK pada Februari 2021 juga tidak bisa mengklaim manfaat JKP karena
              belum memenuhi persyaratan masa iuran minimal 12 bulan. "Satu tahun paling cepat atau 12
              bulan lagi. Kalau masa iurnya sudah terpenuhi, bisa mendapat manfaat. Iuran JKP dimulai pada
              Februari  2021  karena  peraturannya  diundangkan  bulan  Februari  2021,"  kata  Sumirah  dalam
              acara sosialisasi PP No 37/2021 di Jakarta, Rabu.

              Pencairan klaim manfaat juga tidak bisa ditangguhkan hingga 2022. Sumirah mengatakan, ketika
              pekerja  di-PHK,  otomatis  iuran  JKP-nya  berhenti  karena  tidak  ada  perusahaan  yang
              membayarkan iuran melalui rekomposisi iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27