Page 242 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 242

"Terlalu jauh menurut saya, jika kebijakan Gubernur itu dikaitkan dengan Pilpres 2024," kata
              Johan kepada wartawan, Senin (2/11/2020).
              Johan menekankan bahwa setiap gubernur memiliki kewenangan menaikkan UMP atau tidak.
              Anggota  DPR  dari  Fraksi  PDIP  itu  menilai  wajar  seorang  gubernur  menaikkan  UMP  karena
              gubernurlah yang mengetahui kondisi daerah yang dipimpin.

              "Kenaikan UMP memang salah satunya kewenangan ada di gubernur," ucap Johan.

              "Tentu gubernur di masing-masing wilayah memahami kondisi daerahnya terkait nasib rakyatnya
              dalam hal ini pekerja. Bisa saja, kebijakan UMP ini berbeda-beda antara daerah yang satu dengan
              yang lainnya," imbuhnya.

              Diberitakan sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menetapkan upah
              minimum 2021 tidak naik atau sama dengan tahun ini karena adanya pandemi virus Corona
              (COVID-19). Namun, ada sejumlah gubernur yang tetap menaikkan UMP 2021.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai kebijakan yang
              ditetapkan para gubernur yang menaikkan UMP 2021 tidak berdasar karena hampir semua usaha
              terdampak pandemi COVID-19.

              Hariyadi menilai kemungkinan adanya sikap politis para gubernur tersebut dalam memutuskan
              kenaikan UMP 2021 karena mau Pilpres 2024. Terlepas dari itu benar atau tidak, lagi-lagi dia
              menyebut bahwa keputusan mereka kurang tepat.
              "Rasanya tidak (terkait) pilkada, tapi mau pilpres 2024. Seingat saya nama-nama ini adalah yang
              muncul di polling-polling yang akan berkompetisi di 2024, tapi tidak tahu lah saya tidak bisa
              menjawab itu. Tapi yang jelas ini kurang memperhatikan," kata Hariyadi dalam konferensi pers
              di kantornya, Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/11).
              Sejauh ini tercatat DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan (Sulsel)
              tidak mengikuti aturan UMP 2021. Mereka tetap menaikkan UMP 2021 di daerah masing-masing.





































                                                           241
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247