Page 556 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 556

APINDO TUNGGU INSTRUKSI PUSAT

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masih belum bisa berkomentar terkait kenaikan UMK
              Provinsi Jatim. Sebab, hal itu saat ini masih dalam pembahasan dengan Apindo tingkat pusat
              hingga kota/kabupaten.

              "Mohon maaf, kami masih belum bisa berkomentar. Meski sudah final dan tinggal mengumumkan
              hasilnya," ujar Ketua Apindo Kabupaten Malang, Samuel.

              Samuel  mengatakan,  para  pengusaha  di  Kabupaten  Malang  yang  tergabung  dalam  Apindo
              berpendapat sebaiknya tidak ada kenaikan UMK tahun 2021, sama seperti SE Kemenaker. Sebab,
              saat  ini  masih  dalam  kondisi  pandemi  Covid-19  yang  berdampak  pada  geliat  industri  di
              Kabupaten Malang.

              Terlepas dari itu, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, baik industri maupun buruh harus tetap
              sama-sama bisa berjalan beriringan. "Harus bisa tetap jalan. Industri tetap jalan, dan pekerja
              harus tetap berpenghasilan," jelasnya.

              Terpisah Pemkab Malang masih belum bisa menyikapi terkait UMK tahun 2021. Sekda Kabupaten
              Malang, Wahyu Hidayat, belum berani menyatakan apakah UMK di daerahnya tetap atau naik.

              "Kami masih belum bisa mengambil sikap. Karena harus ditanyakan ke Disnaker (Dinas Tenaga
              Kerja) dulu. Disnaker juga belum memberi laporan," ujar Sekda Wahyu Hidayat, Minggu (1/11).

              Namun begitu, dalam waktu dekat pihaknya segera mengumpulkan pihak-pihak yang tergabung
              dalam  dewan  pengupahan.  Tentunya  untuk  membahas  terkait  rencana  perubahan  UMK
              Kabupaten Malang. Ditanya kapan, Wahyu menyatakan belum mengetahui.

              "Mungkin bisa minggu depan. Nanti kami bahas bersama. Apa-apa saja pertimbangannya. Tentu
              besaran UMK provinsi saat ini akan jadi pertimbangan juga," imbuh Wahyu Hidayat.

              Terlepas  nanti  naik  atau  tidak,  Wahyu  berharap  bahwa  keputusan  yang  diambil  nanti  tetap
              memperhatikan kepentingan masing-masing pihak. Yaitu, buruh dan pengusaha.

              Saat ini UMK Kabupaten Malang Rp 3.018.530. Tertinggi di Malang Raya. UMK Kota Batu Rp
              2.794.800 dan UMK Kota Malang sebesar Rp 2.895.502.

              Di Kota Malang, Dewan Pengupahan tetap melaksanakan perhitungan UMK sesuai mekanisme
              yang berlaku. Sesuai kesapakatan rapat Dewan Pengupahan Kota pada 26 Oktober 2020, pada
              Senin (2/11) akan dilakukan survei KHL di tiga pasar. Yaitu, Pasar Besar, Dinoyo, dan pasar
              Blimbing.

              "Setelah itu, pada Rabu (4/11) dilakukan penyusunan nilai UMK untuk disampaikan ke Walikota
              Malang, dan selanjutnya direkomendasikan ke Gubernur Jatim," papar Kepala Dinas Tenaga

              Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Malang, Erik Setyo Santoso.
              Sementara Kepala Kamar Dagang dan Industri Kota Batu, Endro Wahyu, tidak akan

              berkomentar dulu terkait adanya kenaikan UMK provinsi Rp 100 ribu. Karena saat ini perusahaan-
              perusahaan juga masih banyak yang kelimpungan akibat adanya pandemi Covid-19.
              "Saat ini banyak sektor yang tengah mati suri. Saya rasa jika kondisi ekonomi sudah membaik,
              kami kira pemerintah juga akan memperhatikan dengan baik masalah UMK," jelasnya. (Rizky
              Wijaya-Nayoko S-Ananto W-Eka Nurcahyo)





                                                           555
   551   552   553   554   555   556   557   558   559   560   561