Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 77

Dijelaskan  Anies.  pandemi  Covid-19  telah  memberikan  dampak  besar  bagi  dunia  usaha.  Ia
              menyebut,  dunia  usaha  menghadapi  kontraksi  yang  signifikan  selama  Covid-19.  ditambah
              berkurangnya mobilitas penduduk ke Jakarta sebagai kota bisnis pelayanan.

              "Namun di sisi lain pandemi ini juga membuat beberapa sektor mengalami tumbuh lebih pesat
              atau lebih cepat. Jadi efek dari pandemi ini tidak seragam," katanya.

              "Ada yang mengalami penurunan yang jumlahnya amat besar, tapi ada juga yang stabil dan
              bahkan berkembang lebih cepat." lanjut Anies.

              Ia lalu mencontohkan industri yang berkembang lebih cepat yaitu pembuatan masker. Selama
              pandemi  Covid-19  masyarakat  diwajibkan  memakai  masker,  sehingga  membuat  produsen
              memaksimalkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

              "Ini contohnya kita semua memakai masker sekarang, jadi kalau produsen masker tumbuh besar
              bahkan produksinya meningkat." ujar Anies.

              Namun di sisi lain, kata dia. untuk bidang lainnya seperti jasa hotel mendadak sepi penghuni.
              Karena  itu.  dalam  mengambil  kebijakan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  2021,  DKI  Jakarta
              mengeluarkan keputusan asimetris.

              Menyulitkan

              Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menyoroti kebijakan asimetris terkait upah minimum
              provinsi (UMP) 2021 yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Partai peraih kursi
              terbanyak hingga 25 orang di DPRD DKI itu menyebut, kebijakan tersebut akan menyulitkan
              pemerintah  dalam  mengawasi  karena  jumlah  perusahaan  sangat  banyak,  hingga  80.000
              perusahaan di Ibu Kota.

              Ketua Fraksi PDI Perjuangan

              DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, pemerintah daerah hendaknya tidak perlu
              membuatkan  klaster  UMP  2021.  Artinya  perusahaan  yang  terdampak  Covid-19  tidak  perlu
              menaikkan UMP. sedangkan perusahaan yang tetap berkembang wajib menaikkan UMP.

              "Jangan  per  klaster  begitu,  mending  evaluasi  itu  harus  komprehensif  betul  kalau  memang
              berdasarkan hitungannya harus naik, ya naik," kata Gembong di DPRD DKI Jakarta pada Senin
              (2/11).

              Pesan

              Sedangkan  Sekretaris  Fraksi  Gerindra  DPRD  DKI  Jakarta  Purwanto  menyatakan  mendukung
              langkah  Anies.  Namun  pria  yang  juga  menjadi  anggota  Komisi  A  DPRD  DKI  Jakarta  itu
              memberikan enam pesan kepada Anies maupun buruh. Dia berharap, beberapa pesan itu dapat
              diimplementasikan karena berkaca pada situasi Covid-19 saat Ini. Salah satu pesannya adalah
              Purwanto  meminta  kepada  para  pekerja yang gajinya  tidak  naik pada  2021  untuk bersabar.
              Mereka juga harus berempati kepada perusahaan, karena langkah ini diambil agar perusahaan
              tidak semakin terpuruk.

              "Bila  dipaksakan  tetap  naik,  justru  dapat  memicu  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK),  hingga
              menambah jumlah pengangguran." ujar Purwanto.
              Pesan lainnya. Anies harus segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan
              asimetris UMP 2021. Melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta. Anies
              dapat memilah mana perusahaan yang terdampak maupun yang tidak terdampak Covid-19. (faf)



                                                           76
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82