Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 88

Menurut Ibu Menteri, kondisi seperti itu sebenarnya sudah dibicarakan dalam forum yang ada di
              Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depennas)  yang  terdiri  atas  tripartit  yaitu  unsur  pemerintah,
              serikat pekerja/ buruh, dan pengusaha. Dan, penetapan ini (upah tak naik) adalah jalan tengah
              yang diambil dari hasil diskusi tersebut

              Namun, tidak naiknya upah minimum bukan berarti pemerintah diam begitu saja karena sampai
              sekarang pemerintah masih terus memberikan subsidi kepada para pekerja dalam bentuk subsidi
              gaji atau upah dan berbagai bantuan lainnya agar daya beli para pekerja kita tetap ada.

              Soal upah minimum tahun 2021 sebenarnya telah menggunakan kebutuhan hidup layak (KHL)
              sebagaimana ketentuan yang ada di Peraturan Pemerintah 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan,
              yang  bersumber  dari  Undang-Undang  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  Namun,
              peraturan-peraturan  tersebut  didesain  dalam  kondisi  normnal,  tidak  memprediksi  terjadi
              pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

              Polemik kesejahteraan buruh memang selalu menjadi topik yang panas. Hal ini terjadi karena
              tidak  pernah  ada  solusi  bagi  mereka  secara  tuntas.  Di  era  demokrasi,  buruh  dianggap
              mempunyai posisi strategis di dalam peRp olitikan bangsa. Meski seringkali buruh hanya menjadi
              alat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk berkuasa. Setelahnya, merekapun ditinggalkan
              dengan setumpuk asa. Kesejahteraan buruh selalu saja dihubungkan dengan

              pembahasan upah minimum.

              Masalah  upah  memang  salai  u  menjadi  permasalahan  yang  rumit.  Salah  satu  problem  yang
              langsung menyentuh kaum buruh adalah rendahnya atau tidak sesuainya upah yang diperoleh
              dengan  tuntutan  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya  beserta  tanggungannya.  Kondisi  ini,
              yakni kebutuhan  hidup yang  banyak,  sementara  gaji  yang diterima  relatif  tetap,  menjadikan
              buruh sering mengadakan aksi protes. Dalam sistem ekonomi kapitalis, rendahnya gaji buruh
              justru menjadi penarik bagi para investor asing. Termasuk pemerintah, mengambil situasi ini
              untuk kepentingan peningkatan pendapatan pemerintah atas nama menarik investor.

              Kondisi ini lah, yang menyebabkan pihak pemerintah lebih sering memihak investor, dibanding
              dengan buruh (yang merupakan rakyatnya sendiri) ketika terjadi krisis perburuhan. Rendahnya
              upah  juga  berhubungan  dengan  rendahnya  kualitas  sumber  daya  manusia.  Persoalannya,
              bagaimana sumber daya manusia bisa meningkat kalau biaya pendidikan mahal? Hal itu menjadi
              pekerjaan  rumah  besar  yang  harus  diselesaikan  oleh  pemerintah.  Dalam  masa  kampanye,
              biasanya  buruh  menjadi  objek  untuk  disejahterakan.  Namun,  kondisi  buruh  tetap  saja  tidak
              banyak berubah.

              Harus diakui, buruh dengan upah yang tinggi sekalipun tidak akan pernah sejahtera jika jaminan
              pelayanan  kehidupan  publik  yang  menjadi  kewajiban  negara  tidak  diperhatikan.  Maka butuh
              adanya upaya sistem untuk bisa menyejahterakan buruh secara khusus dan rakyat Indonesia
              secara umum. Indonesia sebagai negara yang kaya harusnya menjadi negara yang berjaya.

              Idealnya,  semua  menginginkan  solusi  untuk  bersama,  win  win  solution.  Buruh  sejahtera,
              pengusaha berjaya. Buruh dan pengusaha saling bahu-mem-bahu mengangkat perekonomian
              kita. Apalagi, pada situasi pandemi seperti sekarang ini. Relasi buruh dan pengusaha yang kuat
              akan mengokohkan pemerintahan sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang disegani. Kita
              sangat berharap, buruh dan pengusaha kembali connetc agar bisa menyelesaikan masalah upah
              ini. Keduanya kembali harmonis, sehingga buruh tidak terlalu lama berada dalam situasi yang
              terombang-ambing, buruh bisa kembali bekerja dan semakin produktif.***







                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93