Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2020
P. 100
JOKOWI MINTA JAJARANNYA GODOK PROGRAM BANTUAN KHUSUS UNTUK
HONORER
JAKARTA, - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk merumuskan program bantuan
yang ditujukan kepada tenaga honorer .
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pemerintah
tengah melakukan kajian untuk meringankan beban tenaga honorer akibat pandemi virus corona
(Covid-19). Nantinya, program tersebut bakal ditujukan untuk seluruh tenaga honorer yang ada
di Indonesia.
"Pak Presiden meminta pendalaman terkait tenaga honorer. Ini pemerintah akan melakukan
kajian untuk tenaga honorer akan diberi bantuan, karena sebagian kecil tenaga honorer ada
yang sudah dapat bantuan dari data BPJS Ketenagakerjaan," ujar Airlangga ketika melakukan
keterangan pers usai rapat terbatas, Senin (14/9/2020).
Untuk saat ini, bantuan bagi tenaga honorer disalurkan melalui program subsidi gaji yang
disalurkan kepada 15,7 juta pekerja.
Melalui program tersebut, pekerja mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000 dalam empat
bulan. Dengan demikian, total bantuan yang diterima adalah sebesar Rp 2,4 juta. Namun
demikian, dari 15,7 juta tersebut, sebanyak 13 juta di antaranya adalah pekerja swasta, dan
hanya 2,7 juta lainnya yang merupakan PNS honorer.
"Sehingga dengan demikian ini akan diarahkan untuk seluruh tenaga honorer. Ini akan disiapkan
program maupun detilnya," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bantuan subsidi gaji Rp
600.000 yang diberikan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya ditujukan bagi
karyawan swasta, pegawai honorer non-PNS juga mendapatkannya.
"Pegawai pemerintah non-PNS, sepanjang dia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka dia
memang termasuk yang menerima program bantuan perintah ini," kata Ida dalam keterangan
tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/8/2020).
Sama seperti karyawan swasta, pegawai hononer yang mendapatkan bantuan adalah yang
bergaji di bawah Rp 5 juta.
Terpisah, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan (BP
Jamsostek), Irvansyah Utoh Banja, mengatakan bantuan berlaku bagi pegawai honorer non-ASN
yang aktif terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
"Untuk honorer non-ASN selama statusnya peserta aktif per 30 Juni 2020 dengan upah yang
dilaporkan dan dicatat di bawah Rp 5 juta," ujar Utoh saat dihubungi Kompas.com, Selasa
(25/8/2020).
99