Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2020
P. 48
Kapal ikan Taiwan menerapkan bonus sistem untuk ABK yang memiliki pengalaman dan
kemampuan lebih, bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Akan tetapi, sistem itu juga
mendukung adanya perselisihan karena eksploitasi waktu kerja yang berlebihan.
Saat ini telah masuk 120 laporan kasus permasalahan upah ABK asing dari Indonesia dan kapal
ikan Taiwan. Setelah dicari, ditemukan kasus yang paling parah yakni perselisihan gaji dan waktu
kerja yang berlebihan berdasarkan un-dang-undang Taiwan. Setelah melalui pemeriksaan,
semua orang yang melanggar akan diberi sanksi keras.
Lakukan kecurangan
Pada 16 Maret lalu kapal Taiwan Jin Hsing Chi No 3 terbukti melakukan kecurangan pada agen
gaji, seorang pelaut asing digaji USS100 setiap bulan dan tidak dibayar penuh sesuai janji.
Karena itu, pemerintah Taiwan menghukum lembaga tersebut sebesar 1 juta dolar Taiwan atau
setara Rp450 juta.
"Selain itu, pihak berwajib yang mengelola industri perikanan Taiwan mengatur jalur khusus
penanganan keluhan," kata penjelasan itu seperti juga disampaikan kantor perwakilan Taiwan
di Indonesia. TETO, kemarin.
Segera setelah ditemukan pelanggaran terhadap aturan dan hak para nelayan, penegakan
hukum dijalankan terhadap pemilik kapal.
Saat ini Taiwan meregistrasi 12.983 orang ABK Indonesia. Dua per tiganya direkrut agen di
negara ketiga. Cara seperti ini sangat rapuh terhadap praktik eksploitasi ABK. Oleh karena itu.
Taiwan membangun lembaga perizinan yang menjamin tanggung jawab dan sistem evaluasi dan
mendukung peningkatan kualitas pelayanan agen.
"Setiap bulan pemerintah Indonesia memperbarui daftar pelaut asing dari Indonesia. Pada saat
yang sama, kedua belah pihak menjamin struktur bisnis pertahanan ikan," jelasnya.
Secara umum, hubungan nelayan Indonesia dan pemilik kapal ikan Taiwan cukup harmonis dan
saling membantu. Pemerintah setempat juga sangat melindungi hak nelayan asing. Bahkan,
sengketa soal hak pekerja asing sebenarnya sangat jarang terjadi.
Sejak ditetapkannya cara perizinan dan manajemen nelayan asing yang bekerja di luar Taiwan,
para nelayan asing akhirnya mendapat perlindungan yang efektif, sehingga sengketa pun jauh
berkurang.
(Hym/RO/I-1)
47