Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2020
P. 56

Menurut Roy, bantuan stimulus diperlukan untuk menyehatkan kondisi arus kas perusahaan dan
              menghindari  munculnya  kasus-kasus  ketenagakerjaan.  Sejauh  ini,  bantuan  yang  menyentuh
              pelaku  usaha  adalah  relaksasi  pajak,  penangguhan  pajak  penghasilan,  relaksasi  iuran  BPJS
              Kesehatan dan BP Jamsostek, serta bantuan tunai seperti subsidi gaji untuk pekerja dengan gaji
              di bawah Rp 5 juta.

              "Dampak dari stimulus itu belum signifikan. Di sektor ritel, hanya bisa memberi dampak kira-kira
              10 persen terhadap arus kas," katanya.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta pelaku usaha tetap mengedepankan dialog dan
              kesepakatan dalam relasi industrial dengan karyawan. PHK harus diupayakan menjadi opsi paling
              terakhir.

              Ada  sejumlah  langkah  alternatif  yang  bisa  dilakukan  untuk  meringankan  biaya  operasional,
              seperti  mengurangi  sif  kerja,  merumahkan  pekerja  secara  bergilir,  mengurangi  upah,  atau
              memberi pensiun bagi yang telah memenuhi syarat. "Semua harus dilakukan dengan syarat ada
              dialog dan kesepakatan dengan pekerja," ucapnya.

              Peneliti ketimpangan sosial yang pernah menjabat Ekonom Kepala Bank Dunia di Indonesia Vivi
              Alatas menuturkan, pembatasan sosial dan penerapan protokol kesehatan yang ketat adalah
              keniscayaan. Indonesia tidak bisa memulihkan kondisi ekonomi tanpa mengatasi akar masalah,
              yakni kesehatan.

              Di sisi lain, pemerintah perlu mengakomodasi dampak penerapan PSBB terhadap peningkatan
              kemiskinan dan pengangguran dengan mengoptimalkan program bantuan sosial. "Mereka yang
              perlu mendapat perlindungan bukan sekadar penduduk miskin, melainkan juga penduduk rentan
              miskin yang berasal dari kelompok kelas menengah bawah," ujarnya.

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto,  dalam  siaran  pers,  Senin,
              mengatakan,  penyerapan  anggaran  program  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  sudah
              terealisasi Rp 237 triliun atau 34,1 persen dari pagu. Progres penyerapan anggaran tumbuh 30,9
              persen secara bulanan.

              Komite Penanganan Covid-19 dan PEN juga akan mengkaji beberapa program bantuan sosial
              baru,  salah  satunya  bantuan  untuk  tenaga  honorer.  "Mereka  yang  terdaftar  dalam  BPJS
              KetenagaKerjaan akan mendapat bantuan berupa subsidi gaji. Namun, tenaga honorer yang
              sudah mendapat bantuan hanya sebagian kecil," katanya. (ERK/AGE/KRN)




























                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61