Page 348 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 348
"Saya ingin mengajak semua stakeholders , untuk dapat saling bekerja sama dan bersinergi
dalam menyukseskan pelaksanaan Program Kartu Prakerja. Utamanya kepada Pemerintah
Daerah (Pemda) selaku pemangku kepentingan di daerah yang berhadapan langsung dengan
masyarakat terdampak," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jumat (4/9).
Menurut Susiwijono, pemda dapat membantu menyosialisasikan program kartu prakerja kepada
seluruh pemangku kepentingan lainnya di masing-masing daerah, memberikan fasilitas kepada
masyarakat yang kesulitan infrastruktur, sarana digital maupun penyandang disabilitas sehingga
mereka dapat mendaftar dan mengikuti pelatihan secara online . Dia juga mengatakan pemda
juga bisa menyinergikan program kartu prakerja dengan program pemda lain.
Tak hanya itu, Susiwijono pun meminta peran aktif pemda dalam membantu masyarakat untuk
melakukan pendaftaran kartu prakerja melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) mengingat adanya ketentuan baru yakni adanya pendaftaran secara luring.
Nantinya, mekanisme dan bisnis proses pendaftaran luring ini akan diatur dan dikoordinasikan
oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
yang segera akan ditetapkan dalam waktu dekat.
Supaya implementasi kartu praker di daerah bisa berjalan dengan optimal, Kemenko
Perekonomian pun menggelar Sosialisasi Kebijakan Program Kartu Prakerja. Kali ini sosialisasi
tersebut digelar di Bekasi. "Sosialisasi ini adalah yang pertama dilakukan, kemudian akan
dilanjutkan ke daerah-daerah lain," ujar Susiwijono.
Adapun, Susiwijono mengatakan sejak program kartu prakerja dimulai pada 11 April 2020,
antusiasme masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi. Sampai saat ini sudah ada
15,9 juta orang yang mendaftar melalui laman resmi program kartu prakerja.
Dari 6 gelombang pendaftaran, telah ditetapkan sebanyak 3 juta orang penerima Kartu Prakerja
dari 34 provinsi se-Indonesia. Sebanyak 849.921 orang telah menyelesaikan pelatihan
pertamanya dan 610.563 orang telah menerima insentif.
Selanjutnya, dalam ekosistem Program Kartu Prakerja, sekarang terdapat 7 platform digital, 4
mitra pembayaran dan 165 lembaga pelatihan yang menyediakan lebih dari 2.000 jenis pelatihan.
"Jumlah ini akan terus meningkat seiring bertambahnya mitra dan jenis pelatihan yang akan
divalidasi Manajemen Pelaksana, dan juga akan dinamis berkembang sesuai perkembangan di
lapangan," ujar Susiwijono.
Setelah berjalan sekitar lima bulan ini, berdasarkan dari hasil survei evaluasi I terhadap lebih
dari 450.000 penerima Kartu Prakerja dapat disimpulkan bahwa dari aspek penerima, Kartu
Prakerja sudah tepat sasaran. Karena, sekitar 90% peserta adalah pengangguran serta
merupakan pekerja informal dan pekerja terdampak Covid-19.
Dari aspek pelatihan, Kartu Prakerja tepat mutu, tepat harga, dan juga tepat substansi. Hal ini
ditunjukkan dari 85% penerima menyatakan bahwa pelatihan yang diperoleh meningkatkan
kompetensinya, baik itu skilling, reskilling, upskilling .
Kemudian dari aspek insentif, Kartu Prakerja tepat jumlah dan tepat waktu, sebab dilihat dari
pemanfaatan insentif tersebut oleh peserta dipergunakan untuk keperluan pokok sehari-hari..
347