Page 350 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 350

-  Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  memberikan  subsidi  kepada  karyawan
              swasta yang telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) mulai September 2020.
              Subsidi tersebut  diberikan  kepada  pekerja  swasta  dan  pegawai  pemerintah  non-PNS dengan
              pendapatan di bawah Rp5 juta serta terdaftar sebagai peserta aktif kategori Penerima Upah atau
              Pekerja Formal di BPJS Ketenagakerjaan.

              Besarnya  subsidi  ialah  Rp  600.000  per  bulan  selama  empat  bulan  dengan  total  Rp2,4  juta.
              Adapun skema pencairan atau transfer dana dilakukan 2 bulan sekaligus sebanyak 2 kali.

              Pakar Kebijakan Publik  Universitas Gadjah Mada  (  UGM  ) Wahyudi Kumorotomo menyebut,
              peluncuran program bantuan subsidi gaji tersebut merupakan langkah darurat untuk mencegah
              ekonomi Indonesia masuk ke dalam jurang resesi yang lebih dalam.

              Kendati begitu, Wahyudi menyebut sistem BLT Rp 600.000 ini masih cenderung berpihak kepada
              pekerja di sektor formal.

              Sementara itu, pekerja di sektor informal belum masuk dalam jangkauan program ini.

              Padahal, kata dia, sebagian besar tenaga kerja di Indonesia yakni sebesar 57,27 persen atau 74
              juta orang adalah pekerja informal.

              "Mereka  merupakan  para  pekerja  yang  tidak  memiliki  ikatan  kontrak,  tidak  diikutkan  dalam
              program  BPJS  Ketenagakerjaan,  dan  tidak  memperoleh  jaminan  apapun  dari  perusahaan.
              Sementara  wabah  Covid-19  yang  berkepanjangan  mengakibatkan  banyak  di  antara  pekerja
              informal yang semakin menurun penghasilannya," paparnya seperti dirangkum dari laman UGM,
              Jumat (4/9/2020).

              Karena itu, ia meminta pemerintah untuk memperhatikan dan mencari solusi bantuan subsidi
              bagi pekerja di sektor informal.

              "Pemerintah  perlu  menemukan  program  alternatif  untuk  para  pekerja  informal.  Sebab,
              keberhasilan Indonesia untuk menghindari jurang resesi ekonomi juga sangat tergantung dari
              perhatian  pemerintah  kepada  para  buruh  sektor  informal,  kaum  miskin  di  perkotaan,  serta
              kelompok-kelompok rentan lainnya," jelas Wahyudi.

              Guru  Besar  Departemen  Manajemen  Kebijakan  Publik  UGM  ini  menambahkan  alokasi  dana
              bantuan subsidi gaji ini sangat rentan disalahgunakan.

              Wahyudi mengimbau pemerintah agar penyaluran bantuan ini tepat sasaran. Bila tidak, kata dia,
              maka kesenjangan antara kaya dan miskin semakin nyata.

              Pembuktian  formal  mengenai  besaran  gaji  yang  efektif  diterima  oleh  seorang  pekerja  yang
              dirumahkan,  dikurangi  volume  kerjanya  karena  perampingan  karyawan,  atau  terkena  PHK
              hendaknya disertai dengan verifikasi data yang cermat.

              "Jangan  sampai  upaya pemerintah  untuk  mencegah  resesi  gagal  karena  program  ini  kurang
              efektif sedangkan konsekuensinya bagi defisit dalam APBN akan semakin lebar," terangnya..













                                                           349
   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355