Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 113

Selanjutnya, dalam SE juga dijelaskan bagi perusahaan yang masih terdampak pandemi Covid-
              19  dan  berakibat  tidak mampu  memberikan  THR  Keagamaan  pada  2021  sesuai  waktu  yang
              ditentukan  dalam  peraturan  perundang-undangan,  Menaker  Ida  meminta  gubernur  dan
              bupati/wali  kota  agar  memberikan  solusi  dengan  mewajibkan  pengusaha  melakukan  dialog
              dengan pekerja/buruh untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan
              dengan iktikad baik.

              "Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis dan memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan syarat paling lambat dibayar sampai sebelum Hari Raya Keagamaan tahun 2021 pekerja
              /buruh yang bersangkutan," kata Menaker.

              Menaker juga menegaskan, kesepakatan mengenai waktu pembayaran THR keagamaan tersebut
              harus  dipastikan  tidak  sampai  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar  THR
              keagamaan  tahun  2021  kepada  pekerja/buruh  dengan  besaran  sesuai  ketentuan  peraturan
              perundang-undangan.

              "Perusahaan yang melakukan kesepakatan dengan pekerja atau buruh agar melaporkan hasil
              kesepakatan  kepada  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  di  bidang
              Ketenagakerjaan setempat," ujarnya.

              Menaker Ida juga meminta kepada perusahaan agar dapat membuktikan ketidakmampuan untuk
              membayar  THR  Keagamaan  tahun  2021  sesuai  waktu  yang  ditentukan  berdasarkan  laporan
              keuangan internal perusahaan secara transparan.

              Sementara itu, dalam rangka mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran
              THR Keagamaan tahun 2021 dan pelaksanaan koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat
              dan daerah, Menaker Ida meminta Gubernur beserta Bupati/Wali kota untuk menegakkan hukum
              sesuai kewenangannya terhadap pelanggaran pemberian THR Keagamaan tahun 2021 dengan
              memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan pengawas ketenagakerjaan.

              Dia juga meminta Gubernur dan Bupati/Wali kota untuk membentuk Pos Komando Pelaksanaan
              Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  Tahun  2021  (Posko  THR)  dengan  tetap  memperhatikan
              prosedur/ protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

              "Kami juga meminta Gubernur dan Bupati/Wali kota agar melaporkan data pelaksanaan THR
              Keagamaan  tahun  2021  di  perusahaan  dan  tindak  lanjut  yang  telah  dilakukan  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan," ucapnya.

              Menaker  juga  menjelaskan  rumusan  surat  edaran  THR  2021  ini  berdasarkan  pada  tim  kerja
              Dewan Pengupahan Nasional (Deppenas) dan badan pekerja yang dilanjutkan dengan pleno LKS
              Tripartit Nasional yang melibatkan unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh.

              Sanksi

              Bila terjadi pelanggaran pembayaran THR 2021, maka sesuai Permenaker No.6/2016 pasal 10,
              Menaker Ida menekankan, akan dikenakan denda keterlambatan bayar THR sebesar 5% dari
              total THR yang harus dibayarkan.

              Pengenaan  denda  keterlambatan  pembayaran  ditegaskannya  tidak  akan  menghilangkan
              kewajiban para pengusaha atau pemberi kerja untuk membayarkan secara penuh dan tepat
              waktu THR para pekerjanya.

              "Pengenaan  denda  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  tetap  membayar  THR
              keagamaan kepada pekerja atau buruh," katanya.




                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118