Page 347 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 347
MARKAS 'DIKEPUNG' PEKERJANYA, KFC AMBIL LANGKAH TAK DIDUGA!
Jakarta, - Serikat pekerja KFC menganggap setelah ada aksi demo di kantor pusat pada Senin
(12/4), pihak manajemen melakukan tindakan yang dinilai mempersulit pekerja untuk kembali
ke tempat kerja.
Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) PT Fast Food Indonesia Tbk mengungkapkan
bahwa KFC mewajibkan pekerja yang melakukan aksi pada 12 April 2021 lalu di kantor pusat
KFC untuk melakukan tes PCR, jika tidak, maka pekerja berpotensi terkena ketentuan perjanjian
kerja.
Kebijakan ini mendapat pertentangan dari SPBI karena bakal membuat sebagian besar pegawai
yang melakukan aksi tidak bisa bekerja kembali. Alasannya karena biaya tes PCR tergolong
mahal untuk bisa dipenuhi buruh.
"Ada tindakan balasan dari KFC terkait massa aksi harus tes PCR. Kalau tidak, ada sanksi ke
pekerja dengan mengeluarkan surat Intermemo khusus buat SPBI KFC. Sedangkan tes PCR
digunakan ketika ada gejala covid dan sesuai aturan Kemenkes bisa tes swab antigen sudah
cukup untuk preventif dalam aksi pekerja," kata Koordinator SPBI Anthony Matondang kepada
Rabu (14/4/21).
"Belum boleh sampai hari ini, sesuai suratnya KFC di atas. Hal tersebut patut diduga mengarah
bahwa KFC Anti Serikat," katanya.
Pada aksi yang berlangsung di awal pekan ini, sebanyak 50 pekerja ikut serta melakukan aksi
unjuk rasa di depan kantor pusat KFC di depan gerai KFC Gelael, MT Haryono Jakarta. Mereka
berasal dari Jabodetabek hingga Surabaya.
Ketentuan aturan wajib tes PCR tertuang dalam Inter-Offcie Memo nomor 005/PMD-
KFC/INT/IV/2021 perihal Kewajiban melaksanakan tes Swab PCR, ada syarat yang perlu buruh
penuhi, seperti yang beredar di antara pekerja KFC.
"Sehubungan dengan aksi unjuk rasa yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja KFC di Jakarta
pada tanggal 12 April 2021 serta untuk menjalankan kewajiban Prosedur Kesehatan Pencegahan
Covid-19, maka Perusahaan kewajiban untuk setiap Pekerja yang mengikuti aksi tersebut
menunjukkan dan menyampaikan hasil test Swab PCR Negatif (Asli) kepada RGM atau AC Yang
berkepentingan pada saat sebelum masuk bekerja," tulis paragraf pertama pada memo yang
ditandatangani oleh People Management Manager, Risma D. Siberani itu.
"Bagi Pekerja yang tidak menunjukkan hasil Swab PCR Negatif (asli) sebelum masuk bekerja,
maka RGM atau AC yang berkepentingan akan memberikan waktu sampai dengan tanggal 15
April 2021 untuk dapat menunjukkan hasil Swab PCR Negatif (asli). Apabila sampai dengan
tanggal 15 April 2021 pekerja bersangkutan tidak dapat menunjukkan hasil Swab PCR Negatif
(asli), maka Perusahaan akan memberlakukan ketentuan sebagaimana yang berlaku dan diatur
dalam Perjanjian Kerja Bersama," tulis paragraf kedua.
Soal memo tersebut, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk Justinus Dalimin Juwono belum
merespons pertanyaan Namun, sebelumnya Justinus sempat menanggapi soal aksi demo SPBI
dan aspirasi pekerja yang disampaikan.
Ia menegaskan pekerja yang demo pada Senin di kantor pusat KFC tak mewakili suara serikat
pekerja restoran KFC di seluruh Indonesia.
"Itu serikat pekerja lain, yang kita tidak tahu. Kita ada Serikat Pekerja Fast Food Indonesia
(SPFFI)," kata Justinus kepada Selasa (13/4). SPFFI merupakan serikat buruh yang menjadi
anggota dari SPBI.
346