Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 128

"Bagi Perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak pandemi Corona Vims Disease
              2019  (COVID-19)  dapat  melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  Upah
              Pekerja/Buruh," ucap Pasal 6 ayat (1) Permenaker 2/2021 dikutip, Rabu (17/2/2021).

              Dalam  pasal  6  ayat  (2),  Menaker  mengatakan  "penyesuaian"  dilakukan  sesuai  kesepakatan
              pengusaha dan pekerja. Sementara pasal 7 mengatur lebih tegas bahwa kesepakatan dibuat
              secara musyawarah dan hasil kesepakatan harus disampaikan kepada buruh.

              Beleid yang memberi keleluasaan bagi penyesuaian upah ini hanya terbatas pada industri padat
              karya sebagaimana tercantum dalam pasal 2 beleid itu. Pasal 3 mencangkup kriteria industri apa
              saja yang termasuk padat karya dan dapat menggunakan mekanisme dalam beleid ini.

              Lebih jelasnya, industri padat karya tersebut memiliki paling sedikit 200 orang dan biaya tenaga
              kerja  menyumbang  minimal  15  persen  pada total  biaya  produksi.  Industri  padat  karya yang
              dimaksud juga terbatas pada 6 kategori saja yaitu industri makanan, minuman, dan tembakau,
              tekstil dan pakaian jadi, kulit dan barang kulit, alas kaki, mainan anak, dan furniture.
              Dalam pasal 5 terdapat penjelasan lebih lanjut  mengenai perusahaan padat karya apa yang
              dimaksud  "terdampak  COVID-19."  Syaratnya  perusahaan  tersebut  melakukan  pembatasan
              kegiatan  usaha  akibat  kebijakan  pemerintah  dalam  upaya  pencegahan  dan  penanggulangan
              pandemi. Lalu Pekerja/Buruh tidak masuk bekerja dan mempengaruhi kemampuan Perusahaan
              dalam membayar Upah.

              Permenaker ini berlaku setidaknya selama 10 bulan ke depan sejak diundangkan 15 Februari
              2021. Dengan demikian pengusaha dapat melakukan "penyesuaian" upah hingga akhir tahun
              2021.

              "Peraturan  Menteri  ini  mulai  berlaku  pada  tanggal  diundangkan  sampai  dengan  tanggal  31
              Desember 2021," ucap Pasal 9 beleid itu.

              Reporter  Tirto  telah  berupaya  menghubungi  Kepala  Biro  Hubungan  Masyarakat  Kementerian
              Ketenagakerjaan R. Soes Hindharno terkait beleid ini. Namun belum memperoleh tanggapan
              baik secara tertulis maupun panggilan telepon.



































                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133