Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 6

Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),  Said  Iqbal  menyampaikan,  pihaknya
              mendesak Kejakgung untuk serius dalam kasus yang diduga merugikan negara sedikitnya Rp20
              triliun ini. "Jangan hentikan penyidikan hanya dengan kalimat ini adalah resiko bisnis, kemudian
              dianggap bukan kesalahan," tegasnya.

              Apalagi, kerugian di BPJS Ketenagakerjaan terjadi selama tiga tahun. "Ini bukan sekedar salah
              kelola, karena mana mungkin selama tiga tahun berurut-turut kesalahan dibiarkan," tegasnya.

              KSPI, kata Said Iqbal, meminta pihak terkait memanggil para direksi dan lembaga investasi untuk
              menggali keterangan. Termasuk mencegah para Direksi BPJS Ketenagakerjaan untuk bepergian
              ke luar negeri. "Kalau disebutkan dana buruh aman, pasti aman. Karena dana yang dikeloa BPJS
              cukup besar, Rp20 triliun memang kecil jika dibandingkan dengan dana BPJS yang mencapai
              Rp500 triliun," katanya.

              Sementara  itu,  Jaksa  Agung  Muda  Pidana  Khusus  (Jampidsus)  Ali  Mukartono  mengatakan,
              pihaknya masih mencari bukti melawan hukum dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Hingga
              kemarin, Kejakgung juga belum menetapkan satu tersangka.

              Menrurutnya, dalam menentukan kerugian negara, pihaknya telah menemukan adanya kerugian
              negara. Tetapi, untuk membuktikan apakah ada perbuatan melawan hukum, hal tersebut belum
              bisa dibuktikan.
              Dia juga mengakui, kerugian dalam bisnis itu memungkinkan terjadi. Hanya saja, tak selalu hal
              tersebut mengindikasikan terjadinya korupsi. "Masih kami dalami dan belum ada kesimpulan.
              Kalau sudah ditemukan pasti akan kami ekspose," terangnya. (*)
















































                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11