Page 7 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 APRIL 2021
P. 7

menerapkan. "Hitungan kami, baru sekitar 40 persen menerapkan UMK (UMK 2021 di Jembrana,
              Red)," jelasnya.
              Menurutnya,  permasalahan  UMK  tersebut,  sudah  klasik.  Setiap  tahun  ada  aturan  mengenai
              besaran UMK yang ditetapkan pemerintah. Tetapi, pada kenyataannya, tidak pernah terealisasi.
              Perusahaan seperti mengabaikan UMK. Sehingga, masih ada yang membayar upah di bawah
              UMK.  "Monitoring,  pembinaan  terhadap  perusahaan  semestinya  dilakukan  oleh  pemerintah,
              sepertinya tidak dilakukan. Sehingga, buruh menjadi korban," sesalnya.

              Selain masalah penerapan UMK yang terjadi setiap tahun, dan belum ada solusi, masalah di
              masing-masing perusahaan yang menjadikan buruh atau pekerja sebagai korban. Salah satunya,
              saat ini masih didampingi SPSI adalah gaji pekerja salah satu perusahaan di Jembrana yang
              belum  dibayar  selama  dua  bulan.  Bahkan,  tunjangan  hari  raya  (THR)  2020,  tidak  diberikan
              hingga jelang hari raya lagi pada 2021 ini, THR belum dibayar. Di samping itu, seluruh karyawan
              diistirahatkan sementara, tanpa kejelasan akan dipekerjakan lagi.

              Menurutnya, masalah tersebut semestinya tidak terjadi, jika pemerintah dalam hal ini, dinas yang
              bertanggung  jawab  mengenai  ketenagakerjaan  melakukan  pengawasan  dan  pembinaan.
              "Selama ini, kami menilai peran pemerintah masih kurang berpihak pada pekerja. Dinas yang
              membidangi ketenagakerjaan jalan di tempat," sesalnya.

              Mengenai permasalahan buruh dengan perusahaan, lanjut Sukirman, memang sudah dilakukan
              mediasi oleh Dinas Tenaga Kerja Jembrana. Akan tetapi, hasil mediasi tersebut, dia pesimistis
              ditindaklanjuti perusahaan, jika dinas terkait tidak melakukan pengawasan, dan pembinaan.

              Dalam mediasi antara buruh dan perusahaan kemarin (yang dimediasi Dinas Tenaga Kerja),
              hanya menghasilkan; perusahaan jika tidak melaksanakan kewajiban, akan dinaikkan ke tingkat
              Provinsi atau mediasi kedua kalinya. Kemudian, menganjurkan membayar hak buruh yang belum
              dibayar. Jika tidak dipenuhi perusahaan, dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. "Hasil
              mediasi bersifat normatif, jika pemerintah setelah itu, diam saja, maka tidak akan dijalankan,"
              tandasnya, (bas/djo)





































                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12