Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 111
proses transfer rencananya dilakukan akhir Agustus ini, di mana per bateh atau per minggunya
akan diberikan kepada minimal 2,5 juta pekerja
Ringkasan
Subsidi gaji/upah untuk pekerja yang dikucurkan pemerintah pada Kamis (27/8), diharapkan
mendorong daya beli masyarakat, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di
semester II2020.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan subsidi gaji/upah pekerja
dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan, dianggarkan sebesar Rp 37,870 triliun dengan
target penerima sebanyak 15.725.232 pekerja.
DIKUCURKAN HARI INI, SUBSIDI GAJI DIHARAPKAN DORONG DAYA BELI
Subsidi gaji/upah untuk pekerja yang dikucurkan pemerintah pada Kamis (27/8), diharapkan
mendorong daya beli masyarakat, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di
semester II2020.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan subsidi gaji/upah pekerja
dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan, dianggarkan sebesar Rp 37,870 triliun dengan
target penerima sebanyak 15.725.232 pekerja.
Ekonom CORE Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, menilai bantuan subsidi gaji/upah kepada
pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta sudah tepat untuk mendorong daya beli
masyarakat dan menggerakkan aktivitas dunia usaha.
"Di tengah situasi seperti sekarang
ini kan kita harus mendorong ekonomi bisa bergerak, salah satunya dengan membantu
masyarakat yang terdampak Covid-19. Cara ini menurut saya sudah benar, dengan harapan
masyarakat yang berpenghasilan rendah ini bisa melakukan konsumsi dan bisa berbelanja,
sehingga yang jualan juga laku dan ekonomi bisa bergerak." kata Achmad, kepada SP, Rabu
(26/8).
Meski demikian, Achmad menilai subsidi tersebut tidak akan menyelesaikan permasalahan yang
tengah dihadapi Indonesia akibat Covid-19. karena tidak menjangkau seluruh pekerja yang
berpenghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan.
Hal itu, lanjutnya, terkait dengan syarat penerima subsidi gaji/upah yang merupakan peserta
aktif program BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, banyak pekerja yang juga berpenghasilan rendah
dan tidak terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan, dan juga tidak masuk dalam sasaran
bantuan sosial (bansos) Pemerintah.
"Alasan kenapa harus peserta BPJS Ketenagakerjaan ini sebenarnya ada benarnya, supaya
datanya lebih mudah dan jelas. Tetapi ada juga kelompok pekerja yang berada di tengah-tengah.
tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan juga tidak dapat bansos. Kelompok pekerjaan ini
juga harus mendapatkan perhatian kalau memang konteksnya ingin bagi-bagi uang," ujar
Achmad.
Dalam konteks yang lebih luas, Achmad menilai. Pemerintah harus lebih serius menangani
permasalah kesehatan bila ingin memperbaiki kondisi ekonomi.
110