Page 321 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 321

"Jadi  terkait  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu,  Upah,  Pesangon,  Hubungan  Kerja,  PHK,
              penyelesaian  perselisihan  hubungan  industrial,  Jaminan  Sosial,  dan  materi  muatan  lain  yang
              terkait  dengan  putusan  MK,  harus  didasarkan  pada  putusan  MK,"  kata  Willy  kepada
              CNNIndonesia.com.

              Kesepakatan  kedua  adalah  soal  sanksi  pidana  ketenagakerjaan  dalam  RUU  Ciptaker  akan
              dikembalikan sesuai ketentuan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Kesepakatan ketiga berkenaan dengan hubungan ketenagakerjaan yang lebih adaptif terhadap
              perkembangan industri 4.0. Nantinya, hubungan itu pengaturannya dapat dimasukkan di dalam
              RUU Ciptaker dan terbuka terhadap masukan publik.

              "Dan (poin) terakhir akan memasukkan pokok-pokok pikiran dari serikat buruh ke dalam DIM
              (daftar inventarisasi masalah) tiap fraksi," kata Willy.

              Selain itu, lanjut Willy, DPR akan memperjuangkan asipirasi buruh untuk mempersingkat masa
              sengketa perburuhan yang prosesnya sering kali berlarut-larut.

              "Iya itu salah satu pokok pikiran yang akan kita masukkan ke dalam DIM," ujar Willy.

              Diketahui  serikat  buruh  dan  pekerja  sempat  menyatakan  satu  suara  menolak  RUU  Ciptaker.
              Bahkan, pada 20 Juli 2020 lalu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan keluar
              dari tim teknis pembahasan Klaster Ketenagakerjaan yang dibentuk oleh Menko Perekonomian
              Airlangga Hartarto dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
              Namun  pada  12  Agustus  2020,  KSPI  mengubah  sikap  dengan  ikut  bergabung  lagi  dalam
              pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker, kali ini bersama DPR.

              Sejumlah  pasal  yang  menjadi  poin  keberatan  serikat  buruh  dan  pekerja  adalah  terkait
              pengaturan  upah  minimum.  Dalam  RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  pemerintah  hanya
              memberlakukan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP).  Itu  berarti,  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota
              (UMK) akan dihapuskan.

              Selain itu, buruh dan pekerja juga keberatan pada pasal yang menghapus batasan kerja kontrak
              dan outsourcing pada sektor tertentu alias sistem tersebut boleh berlaku pada semua lini bisnis.
              Sebelumnya,  pemerintah  melarang  sistem  kerja  kontrak  dan  outsourcing  pada  sektor  yang
              sifatnya tetap atau memiliki keberlanjutan.

              (osc).


























                                                           320
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326