Page 416 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 416
neutral - Fitra Faisal (EKONOM Universitas Indonesia) Kita kan dihadiahi adanya bonus demografi
nih, dan akan habis secara teknis itu tahun 2030, dan sebelum habis maka harus di genjot
momentumnya, kalau kita kalah momentumnya, jadi kita akan tua sebelum kaya
negative - Fitra Faisal (EKONOM Universitas Indonesia) Jadi kita lihat sekarang kenapa ciptaker
ini banyak penolakan itu lebih karena banyak yang tidak terlibat, seperti top down, dan para
pekerja dan akademisi juga sangat sedikit yang dilibatkan, nah ini yang menyebabkan banyaknya
penolakan2 terhadap RUU Cipta kerja dan omnibus law pada umumnya
positive - Fitra Faisal (EKONOM Universitas Indonesia) Padahal kita sebenarnya membutuhkan
itu, jadi saya lebih melihat tidak menolak dan tidak menerima, kita memperbaiki apanyang ada
sekarang, karena gimanapun kita butuh omnibus kita butuh RUU Cipta kerja, untuk
meningkatkan produktivitas kita, yang kalau produktivitas meningkat, artinya kita bisa
meningkatkan produktivitas ekonomi, itu pada akhirnya kira bisa menangkap momentum untuk
keluar dari jebakan pendapatan menengah
Ringkasan
EKONOM Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal mengatakan RUU Cipta Kerja merupakan upaya
pemerintah menjawab tantangan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya adanya RUU Ciptaker dapat menyelesaikan masalah dan tantangan dari sisi supply
seperti lemahnya produktivitas dan rumitnya birokrasi.
RUU CIPTAKER GENJOT PRODUKTIVITAS EKONOMI
EKONOM Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal mengatakan RUU Cipta Kerja merupakan upaya
pemerintah menjawab tantangan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya adanya RUU Ciptaker dapat menyelesaikan masalah dan tantangan dari sisi supply
seperti lemahnya produktivitas dan rumitnya birokrasi.
"Kita lebih bermasalah di sisi supply yakni masalah produktivitas dan administrasi," kata Fitra di
Jakarta, Rabu (26/8).
"Nah untuk membenahi itu memang butuh pendekatan yang jauh lebih institusional, tidak lagi
menggunakan pendekatan yang sifatnya profesional. Maka dari sisi ini RUU Ciptaker itu memang
harus ada," ujarnya.
Fitra menjelaskan salah satu yang dilakukan melalui pendekatan institusional yaitu memangkas
birokrasi menjadi ringkas. Hal itu sangat diperlukan gua meningkatkan produktivitas ekonomi
dan tenaga kerja di Indonesia.
"Permasalahan kita dari sisi hulu. Bagaimana kemudian tenaga kerja kita, pertumbuhan
produktivitasnya mandeg," ujar dia.
Fitra menyebut akibat rendah dan rumitnya birokrasi, Indonesia menjadi negara terendah kedua
tingkat produktivitasnya di Asean.
"Produktivitas kita nomor dua di Asean terendah, ini masalah yang harus di selesaikan secara
institusional," tuturnya.
415