Page 426 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 426
Ringkasan
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal mengatakan RUU Cipta Kerja merupakan upaya
pemerintah menjawab tantangan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya adanya RUU Ciptaker dapat menyelesaikan masalah dan tantangan dari sisi supply
seperti lemahnya produktivitas dan rumitnya birokrasi.
EKONOM UI SEBUT UU CIPTA KERJA MENYELESAIKAN DUA MASALAH BESAR DI
SISI SUPPLY
, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal mengatakan RUU Cipta Kerja
merupakan upaya pemerintah menjawab tantangan perekonomian di Indonesia.
Menurutnya adanya RUU Ciptaker dapat menyelesaikan masalah dan tantangan dari sisi supply
seperti lemahnya produktivitas dan rumitnya birokrasi.
"Kita lebih bermasalah di sisi supply yakni masalah produktivitas dan administrasi," kata Fitra
saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (26/8).
"Nah untuk membenahi itu memang butuh pendekatan yang jauh lebih institusional, tidak lagi
menggunakan pendekatan yang sifatnya profesional. Maka dari sisi ini RUU Ciptaker itu memang
harus ada," ujarnya.
Fitra menjelaskan salah satu yang dilakukan melalui pendekatan institusional yaitu memangkas
birokrasi menjadi ringkas. Hal itu sangat diperlukan gua meningkatkan produktivitas ekonomi
dan tenaga kerja di Indonesia.
"Permasalahan kita dari sisi hulu. Bagaimana kemudian tenaga kerja kita, pertumbuhan
produktivitasnya mandeg," ujar dia.
Fitra menyebut akibat rendah dan rumitnya birokrasi, Indonesia menjadi negara terendah kedua
tingkat produktivitasnya di Asean.
"Produktivitas kita nomor dua di Asean terendah, ini masalah yang harus di selesaikan secara
institusional," tuturnya.
Fitra menuturkan bahwa adanya kebijakan RUU Cipta Kerja ini sudah tepat. Sehingga kata dia,
upaya terbaik adalah memperbaiki isinya bukan menolak RUU tersebut seluruhnya.
"berarti kalau sudah begitu kita harus melihat bahwa omnibuslaw ini lebih ke arah gimana
memperbaikinya, bukan menolak seluruhnya," tuturnya.
"RUU Ciptaker memang tujuannya adalah untuk menciptakan lapangan kerja. memperluas
lapangan kerja dengan mendatangkan investasi," lanjutnya.
Dia mencontohkan salah salah negara yang berhasil dengan mereformasi kebijakan
ketenagakerjaannya seperti di Jerman melalui Harz Reform pada tahun 2000. Kata dia, Jerman
berhasil menurunkan tingkat penganggurannya melalui aturan tersebut.
"Tapi ingat, kalau kita lihat dari Jerman, dia melakukan reformasi kenetanagakerjaan yang cukup
signifikan, Jadi sejak awal tahun 2000 an, dia buat namanya Harz Reform," katanya.
Fitra menuturkan melihat adanya RUU Ciptaker di Indonesia sama halnya dengan melihat Harz
Reform di Jerman.
425