Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 150
Pada saat itu, BLK sebenarnya sudah pernah melatih peserta disabilitas meskipun belum ada
akses fasilitas yang memadai. Atas dasar itulah dan masukan dari tim Saujana akhirnya
termotivasi untuk menciptakan suatu tempat pelatihan yang memiliki fasilitas inklusif.
Sesuai UU nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, pada Pasal 45 disebutkan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin proses rekrutmen, penerimaan, pelatihan
kerja, penempatan kerja, keberlanjutan kerja, dan pengembangan karier yang adil dan tanpa
diskriminasi kepada penyandang disabilitas.
BLK sebagai tempat pelatihan kerja sudah seharusnya melaksanakan peraturan tersebut dengan
memfasilitasi penyandang disabilitas mengikuti pelatihan kerja dengan rasa nyaman dan aman.
Tetapi pada saat itu, akses untuk peserta pelatihan berkebutuhan khusus masih belum tersedia.
Kondisi ini menjadi awal perubahan untuk menciptakan BLK inklusif dengan segera.
Atas masukan dari Lembaga Saujana, BLK Sidoarjo mulai melakukan pembenahan-pembenahan
fasilitas pendukung untuk akses penyandang disabilitas berupa akses jalan dan toilet.
Penambahan jalan miring dengan pegangan tangan dilakukan pada setiap jalan masuk atau
keluar gedung dan area untuk memberikan akses pengguna kursi roda.
Ruang toilet dilakukan renovasi berupa bilik toilet untuk akses bagi peserta latih penyandang
disabilitas. Renovasi dilakukan untuk membuat toilet menjadi ramah disabilitas dengan
mengubah closet jongkok menjadi closet duduk. Di sekitar dinding juga disediakan untuk
pegangan ketika masuk bilik. Ruangan bilik juga dibuat agak lebar agar kursi roda bisa masuk
ke dalam.
Perjalanan menjadi BLK Inklusif tidak hanya sekadar perubahan sarana dan prasarana saja tetapi
peningkatan kompetensi bagi SDM yang ada. Kompetensi ini diperlukan ketika berhadapan
langsung dengan penyandang disabilitas. Bekerja sama dengan Saujana, BLK Sidoarjo
melakukan pelatihan Progresif (Pro Generasi Inklusif) untuk semua bagian pegawai mulai dari
instruktur, administrasi bahkan sampai.
Mereka dibekali pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang bagaimana menangani
peserta pelatihan penyandang disabilitas. Dimulai dari datang dari gerbang pintu masuk BLK,
proses pembelajaran sampai kembali lagi keluar gerbang BLK. Semua pegawai pasti akan terlibat
sehingga perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan bagi seluruh pegawai.
Menjadi bagian dari tim perubahan menuju BLK Inklusif merupakan kebanggaan tersendiri.
Sebagai penanggung jawab sarana prasarana kantor dan SDM yang ada serta mengkoordinatori
kegiatan perubahan ini, kami merasa puas dan bangga karena hasilnya telah dapat dinikmati
sampai saat ini.
BLK Sidoarjo telah menjadi BLK Inklusif sejak tahun 2020. Hal ini dibuktikan dengan adanya
beberapa peserta pelatihan penyandang disabilitas yang mendapatkan kesempatan yang sama
seperti yang lain untuk mendapatkan pelatihan kerja dan memperoleh kompetensi yang
diinginkan. Kompetensi ini bermanfaat untuk mencari pekerjaan maupun berwirausaha.
149