Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 19

Kewajiban  itu  harus  dilakukan  bila  pembayaran  THR  terpaksa  harus  melewati  pembicaraan
              bipartit (perusahaan dengan buruh).
              "Harus  didahului  dengan  membuka  laporan  keuangan  perusahaan  yang  rugi  dalam  2  tahun
              berturut-turut, itu yang kami minta dalam mekanisme bipartit tentang THR dicicil," kata Presiden
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal,  dikutip  dari  tempo.co,  Minggu
              (11/4/2021).

              Sebelumnya,  pemerintah  telah  memberi  kelonggaran  untuk  perusahaan  bisa  mencicil
              pembayaran  THR  2020 dengan  alasan  pandemi  Covid-19. Tapi  untuk  THR  2021,  belum  ada
              keputusan resmi karena masih digodok oleh pemerintah.

              Nah,  di  tengah  penyusunan  kebijakan  ini,  Iqbal  pun  mendengar  kabar  bahwa  sudah  ada
              kesepakatan di tripartit nasional (pemerintah, perusahaan, dan buruh). Kesepakatan itu akan
              direkomendasikan kepada Ida Fauziyah.

              Salah satu kesepakatan, kata Iqbal, yaitu menyerahkan keputusan pembayaran pada mekanisme
              bipartit bila perusahaan tak mampu membayar THR. Kabar inilah yang kemudian membuat KSPI
              menyampaikan tuntutan soal laporan kerugian 2 tahun berturut-turut tersebut.

              Iqbal meminta ketentuan ini diatur tegas dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan yang
              sedang disusun oleh Kemenaker. Tapi, Iqbal belum merinci apakah kemudian KSPI menerima
              alasan THR dicicil jika perusahaan rugi 2 tahun berturut-turut.

              Ia menegaskan KSPI tetap menolak pembayaran THR 2021 dengan cicilan. Tuntutan ini juga
              yang akan disampaikan dalam aksi demo besar-besaran pada 10.000 buruh pada Senin besok,
              12 April 2021.

              "Walau bipartit, tapi tetap tak boleh dicicil," kata dia.
              Di sisi lain, pengusaha pun tidak menutup pintu sepenuhnya untuk pembayaran THR 2021 secara
              penuh. Ketua Komite Tetap Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bob
              Azzam  menilai  tetap  harus  ada  penyesuaian  dalam  pembayarannya.  Bagi  perusahaan  yang
              bisnisnya sudah pulih, kata dia, maka THR bisa dibayarkan sesuai ketentuan.

              "Tapi yang belum pulih, dibicarakan secara bipartit (perusahaan dan buruh)," kata Bob.

              Sementara  itu,  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi  memastikan
              aturan  mengenai  aturan  pembayaran  tunjangan  hari  raya  atau  THR  akan  diterbitkan  pekan
              depan.

              "Rencana segera. Pastinya pekan depan," kata Anwar.

              Namun, dia masih enggan untuk menjelaskan ihwal detail beleid yang akan keluar itu. Dia juga
              mengatakan mendapatkan berbagai masukan dalam forum tripartit nasional.

              "Tentunya masing-masing memiliki pendapat sendiri-sendiri," ujarnya.














                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24