Page 278 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 278

Dalam arahannya, Menaker Ida juga meminta pekerja yang menggunakan fasilitas kendaraan
              umum supaya menggunakan masker rangkap atau double masking agar bisa lebih terlindungi
              dari  Covid-19  Selanjutnya,  dia  meminta  para  pengusaha  agar  segera  memastikan  kejelasan
              terkait kategori jenis usahanya, dengan cara mengkonsultasikan kepada Dinas Perindustrian atau
              Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

              Hal itu untuk memastikan usahanya masuk pada sektor esensial, non-esensial, atau kritikal.

              "Ini  dimaksudkan  agar  pencegahan  dan  penanganan  Covid-19  di  perusahaan  sesuai  dengan
              peraturan yang ada, khususnya selama masa PPKM Darurat ," jelasnya.

              Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badang Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya
              Jati menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya melihat sebagaian besar institusi masih kurang
              dalam  menaati  penggunaan  masker,  mencuci  tangan,  fasilitas  hindari  kerumunan,  dan
              pelaksanaan Work From Office (WFO), serta WFH.

              "Jadi  kami  memerlukan  dukungan  dari  sektor  ketenagakerjaan  untuk  selalu  mengingatkan
              semua pelaku usaha, disnaker untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Raditya.

              Dalam  upaya  pelaksanaan  Posko  di  daerah  berjalan  baik  dan  terkendali,  BNPB  meminta
              dukungan disnaker yang memiliki kewenangan pengaturan ketenagakerjaan mampu mendorong
              seluruh  masyarakat,  khususnya  yang  tergabung  dalam  kegiatan  ketenagakerjaan  bisa
              melaksanaan prokes sebaik-baiknya.

              Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid menyatakan sangat mendukung seluruh program pemerintah
              dalam mengatasi Covid-19. Bagi Arsjad, fokus dalam penanganan kesehatan sangatlah penting.

              "Kami percaya sekali bahwa untuk memulihkan ekonomi, kita harus membangkitkan kesehatan
              terlebih dahulu," kata dia.
              Namun,  Arsjad  meminta  kepada  pemerintah  agar  izin operasional  industri  padat karya  tetap
              dipertahankan. Menurutnya, walau pun roda ekonomi berjalan dengan lambat, itu masib lebih
              baik daripada sama sekali tidak berjalan. Tak lupa industri padat karya dalam beroperasi harus
              tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

              Kabid  Ketenagakerjaan  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Harijanto  menyatakan
              kesetujuannya atas permintaan Ketua Umum Kadin agar pemerintah mempertahankan industri
              padat karya. Hal itu setidaknya ia mendasarkan pada dua alasan.
              Pertama, Apindo tidak mempersoalkan jika terjadi pengurangan 50 pada staf produksi/pabrik
              dan 10 persen untuk staf office atau pelayanan administrasi perkantoran sebagaimana instruksi
              yang dikeluarkan Mendagri Nomor 18 Tahun 2021.

              Dia  menekankan  hal  tersebut  untuk  mencegah  kebingungan  pelaku  usaha  yang  berada  di
              lapangan karena munculnya tafsir atas instruksi tersebut bahwa yang dimaksud 50 persen itu
              produksinya, bukan staf produksinya.

              "Karena kalau produksinya yang berkurang 50 persen, kalau berkurang sampe segitu, maka tidak
              berjalan sama sekali, semua pabrik bisa gulung tikar karena industri garmen, industri sepatu
              yang padat karya itu prosessnya ban berjalan. Jadi tidak mungkin (produksi dikurangi sampai 50
              persen), dan itu sudah diketahui oleh pemerintah," kata Harijanto.

              Kedua, karena eksport padat karya masih dizinkan sejak awal, maka para industri eksport ini
              sudah membuat komitmen delivery kepada pihak pembeli di luar negeri yang keadaannya sudah
              normal,  seperti  Amerika,  China,  dan  Eropa."Jadi  delivery  itu  harus  tetap  berjalan,"  ucapnya.
              (jpnn)

                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283