Page 298 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 298

Dalam  upaya  pelaksanaan  Posko  di  daerah  berjalan  baik  dan  terkendali,  BNPB  meminta
              dukungan disnaker yang memiliki kewenangan pengaturan ketenagakerjaan mampu mendorong
              seluruh  masyarakat,  khususnya  yang  tergabung  dalam  kegiatan  ketenagakerjaan  bisa
              melaksanaan prokes sebaik-baiknya.

              Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid menyatakan sangat mendukung seluruh program pemerintah
              dalam mengatasi Covid-19. Bagi Arsjad, fokus dalam penanganan kesehatan sangatlah penting.

              "Kami percaya sekali bahwa untuk memulihkan ekonomi, kita harus membangkitkan kesehatan
              terlebih dahulu," kata dia.

              Namun,  Arsjad  meminta  kepada  pemerintah  agar  izin operasional  industri  padat karya  tetap
              dipertahankan.

              Menurutnya, walau pun roda ekonomi berjalan dengan lambat, itu masib lebih baik daripada
              sama  sekali  tidak  berjalan.  Tak  lupa  industri  padat  karya  dalam  beroperasi  harus  tetap
              menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

              Kabid  Ketenagakerjaan  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Harijanto  menyatakan
              kesetujuannya atas permintaan Ketua Umum Kadin agar pemerintah mempertahankan industri
              padat karya. Hal itu setidaknya ia mendasarkan pada dua alasan.

              Pertama, Apindo tidak mempersoalkan jika terjadi pengurangan 50 pada staf produksi/pabrik
              dan 10 persen untuk staf office atau pelayanan administrasi perkantoran sebagaimana instruksi
              yang dikeluarkan Mendagri Nomor 18 Tahun 2021.

              Dia  menekankan  hal  tersebut  untuk  mencegah  kebingungan  pelaku  usaha  yang  berada  di
              lapangan karena munculnya tafsir atas instruksi tersebut bahwa yang dimaksud 50 persen itu
              produksinya, bukan staf produksinya.
              "Karena kalau produksinya yang berkurang 50 persen, kalau berkurang sampe segitu, maka tidak
              berjalan sama sekali, semua pabrik bisa gulung tikar karena industri garmen, industri sepatu
              yang padat karya itu prosesnya ban berjalan. Jadi tidak mungkin (produksi dikurangi sampai 50
              persen), dan itu sudah diketahui oleh pemerintah," kata Harijanto.

              Kedua, karena ekspor padat karya masih dizinkan sejak awal, maka para industri ekspor ini sudah
              membuat  komitmen  delivery  kepada  pihak  pembeli  di  luar  negeri  yang  keadaannya  sudah
              normal, seperti Amerika, China, dan Eropa.
              "Jadi delivery itu harus tetap berjalan," ucapnya. (jpnn)

























                                                           297
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303