Page 362 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 362
Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS, Mahatmi Parwitasari Saronto
menyatakan bahwa sistem informasi pasar kerja memiliki peran yang sangat penting dari sisi
supply dan demand. Ia memaparkan, dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja
yang sehat, mempunyai keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif dan sebagainya.
Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor,
mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastuktur sederhana,
dan perbaikan iklim investasi.
"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja
di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkatan kerja dan demand
yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi.
Sementara Deputi IV Bidang Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM, Ruddy Salahuddin
menyatakan, keberadaan sistem informasi pasar kerja di antaranya dapat berperan dalam
meningkatkan produktivitas nasional.
Menurut Ruddi, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan
terkait ketenagakerjaan seperti update SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk
pengangguran atau pencari kerja atau untuk pengembangan pelatihan bersifat upskilling atau
reskilling bagi tenaga kerja.
"Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier tenaga kerja
untuk melakukan perbaikan guna mengurangi mismatch, misalnya dengan menyesuaikan
kurikulum dan rekognisi pembelajaran," ujar Ruddi.
Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto menyatakan bahwa pihaknya memiliki lima prioritas
utama dalam strategi pengembangan BUMN ke depan, salah satunya yaitu pengembangan
talenta. Dalam pengembangan talenta ini, Kementerian BUMN melakukan edukasi dan melatih
tenaga kerja, mengembangkan SDM berkualitas untuk Indonesia, dan profesionalisasi tata kelola
dan sistem seleksi SDM.
"Hal ini sejalan dengan salah satu dari lima prioritas presiden pada tahun 2020- 2024, yaitu
pengembangan SDM menuju era teknologi dan informasi," ucap Susyatno.
Sementara dalam hal tantangan, katanya, BUMN dituntut untuk dapat lebih adaptif dan agile,
sehingga kebutuhan SDM akan semakin kompetitif dengan kebutuhan skill yang berbeda dari
sebelumnya. Hal itu sebagai akibat terjadinya disrupsi teknologi disertai pandemi Covid-19 yang
mengubah cara hidup ke depan.
Ia menyatakan, untuk 2025 setidaknya terdapat 15 yang dibutuhkan, yaitu Analytical thinking
and innovation, Active learning and learning strategies, Complex problem-solving, Critical
thinking and analysis, Creativity, originality and initiative, Leadership and social influence,
Technology use, monitoring and control, Technology design and programming, Resilience, stress
tolerance and flexibility, Reasoning, problem-solving and ideation, Emotional intelligence,
Troubleshooting and user experience, Service orientation, Systems analysis and evaluation, dan
Persuasion
and negotiation.
Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta SDM Aparatur Kementerian PAN-RB, Aba Subagja
menyatakan, salah satu yang menjadi prioritas kerja presiden untuk visi Indonesia Maju adalah
pembangunan SDM. Pembangunan SDM meliputi SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil,
dan menguasai IPTEK, serta membangun talenta global.
361