Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 107
Ketua umum GAPPRI Henry Najoan berharap informasi yang marak tersebut tidak benar,
mengingat Industri Hasil Tembakau (IHT) termasuk salah satu yang terpukul dan menderita
akibat wabah Covid-19.
"Seharusnya pemerintah melindungi IHT dengan cara tidak menaikkan cukai rokok alias status
quo pada 2021 mendatang," kata Henry dalam keterangan tertulis, Minggu (25/10/2020).
Menurut Henry, pemerintah saat ini tengah fokus melakukan program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
Bila pemerintah tidak menaikkan cukai rokok, maka pemerintah memang serius dan
berkomitmen menyelamatkan ratusan ribu hingga jutaan tenaga kerja di sektor industri rokok
dan perkebunan tembakau.
"Sebaliknya, jika pemerintah menaikkan cukai rokok hanya akan menambah beban industri
nasional," imbuhnya.
Pun GAPPRI meminta pemerintah khususnya Kementerian Keuangan agar jangan membuat
regulasi yang melemahkan kelangsungan industri hasil tembakau nasional.
"Perkumpulan GAPPRI juga berharap pada 2021 tidak ada kenaikan tarif cukai, tetap
mempertahankan jumlah layer industri tetap 10 layer dan juga mempertahankan Harga Jual
Eceran (HJE)," imbuh Henry.
GAPPRI, yangmerupakan konfederasi IHT jenis produk khas tembakau Indonesia, yaitu kretek,
beranggotakan pabrikan golongan I, golongan II, dan golongan III (besar, menengah, dan kecil)
yang menguasai 70 persen pasar dalam negeri itu mengkhawatirkan masa depan IHT nasional
apabila isu kenaikan cukai di tengah pertumbuhan ekonomi yang minus saat ini.
"Sebab, pemerintah dalam melakukan optimalisasi penerimaan melalui kenaikan tarif cukai ke
depan harus mempertimbangkan indikator ekonomi, meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi serta
kondisi daya saing," ujar Henry.
106