Page 168 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 168

"Semua  ketentuan  perjanjian  kerja  waktu  tertentu  (PKWT)  dalam  UU  13  tahun  2003  sama
              dengan  yang  di  Omnibus  Law.  Bahkan,  UU  Cipta  Kerja  diatur  perlindungan  kepada  pekerja
              kontrak harus sama dengan ketentuan pekerja tetap, yakni berhak mendapatkan kompensasi
              bila selesai kontraknya," kata Ida di Gresik, Sabtu 24 Oktober 2020.

              Dalam kegiatan Maulid Nabi bersama serikat buruh Kabupaten Gresik di Kantor Pemkab Gresik,
              Ida mengakui banyak buruh yang menemuinya dan memprotes pengesahan UU Cipta Kerja. Hal
              ini, disadari karena banyak pekerja yang belum memahami UU Cipta Kerja secara utuh, sehingga
              banyak ditemukan kesalahpahaman terhadap substansi undang-undang tersebut.

              Ida mencontohkan terkait pekerja dikontrak seumur hidup. "Padahal, dalam UU Cipta Kerja tidak
              ada ketentuan yang mengatur hal itu, karena batas maksimal masa kontrak akan diatur dalam
              peraturan  pemerintah,  bisa  lebih  cepat  menjadi pekerja  tetap,  atau  bisa  juga  lebih  lambat,"
              katanya.

              Oleh karena itu, Ida mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas, walaupun tidak
              puas dengan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.

              "Bila  mungkin  masih  ada  ketidakpuasan  bisa  digugat  di  Mahkamah  Konstitusi,  kami  sedang
              dalam tahap pemulihan ekonomi nasional, segala polemik mari kita sikapi dengan kepala dingin,"
              katanya.
              Menanggapi  penjelasan  Menaker,  Ketua  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI)  Gresik  Ali
              Muchsin mengaku tidak puas, karena tidak menyentuh substansi dari UU Cipta Kerja.

              "Tadi kan tidak jelas substansinya kalau yang baik itu apa, yang tidak baik itu apa, kami kan
              tidak tahu. Jadi ya sedikit kecewa jika hanya penjelasan dengan jargon pasti baik-baik saja,
              karena hari ini transparansi itu yang dibutuhkan," kata Ali.

              Ali mengaku serikat buruh akan tetap menggelar protes pada 27 Oktober di Kantor Gubernur
              Jawa Timur, serta terus mendesak agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.





































                                                           167
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173