Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 22
Hanya saja, sejak gelombang 1 hingga 10, tak sedikit masyarakat menjadi korban modus
penipuan pendaftaran Kartu Prakerja. Penipu menggunakan link situs ilegal smhb.vip yang
beredar melalui aplikasi perbincangan WhatsApp.
AWAS PENIPUAN, BEGINI CARA RESMI DAFTAR KARTU PRAKERJA
Pemerintah telah meluncurkan program Kartu Prakerja pada akhir Maret 2020. Boleh dibilang,
sejak peluncurannya, animo masyarakat dalam mendaftar program sangat bagus.
Hanya saja, sejak gelombang 1 hingga 10, tak sedikit masyarakat menjadi korban modus
penipuan pendaftaran Kartu Prakerja. Penipu menggunakan link situs ilegal smhb.vip yang
beredar melalui aplikasi perbincangan WhatsApp.
Terkait hal itu, Head of Communications Prakerja, Louisa Tuhatu, menegaskan situs resmi
pendaftaran program Kartu Prakerja hanya bisa diakses melalui www.prakerja.go.id. Di luar itu
tidak resmi alias illegal.
"Saluran komunikasi Kartu Prakerja adalah yang menggunakan akhiran 'go.id' yaitu
www.prakerja.go.id dan Instagram @prakerja.go.id serta Facebook @prakerja.go.id," ucap
Louisa kepada Liputan6.com, Minggu 25 Oktober 2020.
Ia pun mengimbau agar masyarakat diharapkan untuk tidak tertipu dengan situs-situs palsu yang
tampilannya menyerupai situs Kartu Prakerja.
"Apabila ada keraguan atau pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi layanan pelanggan
kami di nomor bebas pulsa 0800-150-3001," ujarnya.
Kendati demikian, manajemen Kartu Prakerja telah melaporkan ke Badan Reserse Kriminal
(Bareskrim) Polri karena meresahkan masyarakat. "Situs-situs palsu ini telah kami laporkan ke
Bareskrim karena berpotensi menipu masyarakat," imbuhnya.
Adapun Louisa belum memastikan dari kuota penerima Kartu Prakerja yang dicabut
kepesertaannya, apakah akan dialihkan untuk gelombang 11 atau tidak. Louisa menambahkan,
pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut dari Komite Cipta Kerja (KCK).
"Keputusan untuk menambah gelombang dan kuotanya ada di tangan KCK," Louisa memungkasi.
Sebanyak 344.959 penerima kartu prakerja telah dicabut kepesertaannya. Jumlah ini berasal dari
gelombang 1 hingga gelombang 8.
"Dari gelombang 1-8 kami telah mencabut kepesertaan dari 344.959 penerima Kartu Prakerja,"
ujar Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu
kepada Liputan6.com, Kamis 22 Oktober 2020.
Adapun pencabutan status kepesertaan ini lantaran penerima manfaat tak kunjung membeli
paket pelatihan dalam tenggat waktu tertentu sejak dinyatakan lolos.
Sesuai peraturan Permenko No. 11 Tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja memiliki waktu
30 hari untuk membeli pelatihan pertama sejak mendapat SMS pengumuman dari Kartu Prakerja.
Apabila melewati batas waktu tersebut penerima program belum membeli pelatihan, maka akan
dicabut kepesertaannya.
"Untuk gelombang 9 dan 10 belum jatuh tempo," kata Louisa.
21