Page 347 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 347
RATUSAN BURUH DEMO TUNTUT HAK
Ratusan buruh dari PT Padasa Enam Utama (PEU) Kabupaten Kampar kembali menggelaraksi
demo di kantor Gubernur Riau, Kamis (22/10). Buruh menuntut hak yang belum direalisasikan
perusahaan, sempal terjadi aksi dorong buruh dan petugas dan mengakibatkan fasilitas rusak.
Berpotensi ricuh, polisi lalu memukul mundur pendemo.
Menurut pantauan, aksi saling dorong itu menyebabkan sejumlah buruh dan petugas mengalami
luka karena benturan dengan petugas dari satuan polisi pamong praja dan kepolisian. Petugas
meminta buruh kembali ke Kampar, tidak mendirikan tenda dan menginap di Pekanbaru.
Demonstran mundur saat Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya meminta
pendemo tidak anarkis agar tidak bentrok, pendemo mundur dan kembali tenang.
''Bentuk tindakan anarkisnya, karena tiga kali diingatkan. Mereka mendorong petugas,
mendorong pagar hingga rusak. Demi ketentraman umum, tidak boleh mendirikan tenda. Karena
jalan ini fasilitas umum, aksi mereka sudah anarkis," ujar Kapolres.
Kepala Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi (Disnakertrans) Jonli meminta buruh tidak mogok
kerjadan berdemo karena semua tuntutan buruh diterima dan ditindaklanjuti. "Tidak ada alasan
buruh aksi, karena permintaan mereka sudah dipenuhi. Kami mengimbau buruh agar sabar,
karena ada aturan yang berlaku dan ditetapkan sesuai undang-undang,"katanya.
Dijelaskannya, pihaknya menerbitkan nota pemeriksaan dan salinannya diteruskan ke federasi
buruh. Dalam nota dijelaskan pemberian waktu kepada perusahaan 14 hari, jika perusahaan
menolak maka dilayangkan nota kedua. Fungsi sebagai pengawas telah dijalankan sesuai
tuntutan buruh. "Nota kedua belum dibuat sebelum 14 hari, jika tidak ditindaklanjuti, kita akan
kaji ini pelanggaran administrasi atau pidana. Tapi ini belum ke sana, jalurnya panjang,** tegas
Jonli.
Perselisihan perusahaan dan buruh, tegasnya, bukan ranah Disnakertrans. misalnya terkait usia
pensiun, fasilitas dan perumahan namun masuk perjanjian kerja bersama perusahaan. Seorang
buruh, Lepot yang terluka akibat aksi menyampaikan, aksi yang kesekian kali digelar ini karena
perusahaan tersebut dinilai melanggar aturan mempekerjakan karyawan dan mereka tidak
menerima kebijakan perusahaan yang menetapkan pensiun 60 tahun.
Dijelaskannya, ada 16 tuntutan dari massa, di antaranya menuntut perbaikan peraturan
perusahaan, fasilitas, layanan administrasi, gaji, hak karyawan yang pensiun dan lainnya.(pbn)
CAPTION : BURUH: Aksi demo ratusan buruh PT PEU dari Kabupaten Kampar di kantor Gubernur
Riau, Kamis (22/10)yang dipukul mundur aparat kepolisian setelah sempat terjadi aksi dorong.
346