Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 59

negative - Saleh P Daulay (Wakil Ketua Fraksi PAN) Apabila bertentangan dengan konstitusi MK
              bisa membatalkan UU Ciptaker seluruhnya


              Ringkasan

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tengah mengajukan permohonan legislative review
              atau pengujian undang-undang (UU) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permohonan itu
              menuai pernyataan beregam sejumlah fraksi dan anggota DPR.
              Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengaku heran atas sikap dari serikat pekerja (SP)
              tersebut. Penolakan dengan mengajukan legislative review atas UU Cipta Kerja (Ciptaker) dini-
              jhttp:// lai janggal. Apalagi di setiap '|f pembahasan rancangan Undang-undang (RUU) Ciptaker,
              elemen buruh selalu dilibatkan.


              USULAN LEGISLATIVE REVIEW AGAK JANGGAL

              DPR Heran Serikat Pekerja Tak Lewat MK

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tengah mengajukan permohonan legislative review
              atau pengujian undang-undang (UU) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permohonan itu
              menuai pernyataan beregam sejumlah fraksi dan anggota DPR.

              Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengaku heran atas sikap dari serikat pekerja (SP)
              tersebut. Penolakan dengan mengajukan legislative review atas UU Cipta Kerja (Ciptaker) dinilai
              janggal. Apalagi di setiap pembahasan rancangan Undang-undang (RUU) Ciptaker, elemen buruh
              selalu dilibatkan.

              "Mereka (SP) ini ke mana saja. Mereka setiap tingkatan pembahasan RUU ikut mengawal dan
              ikut  proses  dari  masukan  masyarakat  dan  berbagai  elemen  sampai  pandangan  untuk
              pembahasan selanjutnya dengari pemerintah. Sampai pembahasan daftar inventaris masalah
              (DIM), semuanya ikut," tutur Rahmad Handoyo kepada INDOPOS, Minggu (25/10).

              Apabila pada saat pembahasan terakhir, menurut Rahmad, serikat pekerja menyatakan menolak
              itu adalah persoalan politik. Karena, ditegaskan Rahmad, sejak awal hingga akhir pembahasan
              RUU Ciptaker, serikat pekerja selalu dilibatkan.

              "Mereka itu ikut merumuskan dan dan ikut mengkritisi. Tapi kok tiba-tiba ada sesuatu. Seolah-
              olah mereka tidak diundang," ucap politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.

              Ia menjelaskan, setiap anggota dewan memiliki hak untuk mengusulkan undang-undang. Apabila
              dalam perjalanan kemudian perlu dilakukan, langkah tersebut harus mengikuti peraturan, tata
              tertib, dan seluruh mekanisme.

              "Di DPR itu semua sudah ada mekanisme. Ada berapa orang dan ada berapa fraksi? Itu kan
              sudah ada ketentuannya," imbuhnya.

              Rahmad  kembali  mempertanyakan  pengajuan  legislative  review  serikat  pekerja.  Apabila  ada
              masalah-masalah  pokok  harus  dievaluasi  dalam  UU  Ciptaker,  dikatakan  Rahmad,  sebaiknya,
              dibawa ke ranah Mahkamah Konstitusi (MK).

              "Ingat  ada  UU  dibatalkan  secara  keseluruhan  MK,  salah  satunya  UU  Koperasi.  Jadi,  jangan
              membuat banyolan lucu dengan legislative review," tegasnya.


                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64