Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 70
BONUS DEMOGRAFI NASIONAL BERAKHIR 2037
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo
menuturkan, mentransformasikan bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan menjadi
tantangan semua pihak. Menurut Hasto, pada 2030, diprediksi menjadi puncak jumlah generasi
usia produktif di Indonesia.
Persoalannya sekarang bagaimana mengubah puncak bonus demografi tersebut menjadi
kesejahteraan. Bonus demografi yang saat ini dinikmati Indonesia ini sulit terulang untuk kedua
kalinya. Hasto mengatakan, tantangannya adalah bagaimana generasi muda saat ini dan yang
akan datang memiliki kemampuan andal dalam revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi
digital yang semakin cepat.
"Itulah makanya kita harus bisa betul-betul pandai memanfaatkan situasi ini," katanya, dalam
Simposium Pemuda "Pandemi dan Momentum Terakhir", Ahad (25/10). Direktur Keluarga
Perempuan Anak Pemuda dan Olahraga Kementerian PPN/ Bappenas Woro Srihastuti
Sulistyaningrum mengatakan, saat ini bonus demografi Indonesia makin sempit atau mengecil.
Bila angka tingkat kelahiran tetap, bonus demografi akan berakhir di 2037. "Jadi, waktunya itu
sudah semakin sempit," kata dia. Untuk memanfaatkan bonus demografi, menurut dia, yang
paling penting diperhatikan adalah benar-benar harus bisa meningkatkan produktivitas tenaga
kerja, khususnya di usia produktif. Jadi, apabila dengan waktu yang makin singkat ini tidak
dibarengi dengan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di usia produktif,
kesempatan untuk memanfaatkan peluang terakhir bonus demografi tersebut akan hilang.
Ia menegaskan, pembangunan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi pekerja yang
produktif dan berkualitas, tidak bisa dilakukan dengan pendekatan parsial. Harus dilakukan
pendekatan holistik mulai dari sebelum kelahiran hingga pendidikan tinggi. "Jadi, jangan
dilepaskan dengan pembahasan keluarga dan kualitas pertumbuhan usia anak di masa lalu,
sehingga berpengaruh pada saat ia dewasa dan siap bek erja," kata dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Efendy menyampaikan sambutannya melalui Staf Khusus Menko Bidang PMK Bidang
Reformasi Birokrasi, Ravik Karsidi. Menko PMK menjelaskan jumlah pemuda Indonesia yang
berusia 16-30 tahun, saat ini sebesar 64 juta lebih atau 24 persen lebih dari total jumlah
penduduk 275juta
Artinya, satu dari empat orang Indonesia saat ini adalah generasi muda. Sejak 2010, Indonesia
sudah mulai menikmati bonus demografi. Saat ini, Indonesia memiliki angkatan kerja hampir 68
persen dari total jumlah penduduk. Puncaknya diprediksi pada 2030, di mana angkatan kerja
Indonesia mencapai 71 persen. "Catatannya, apabila kita tidak bisa memanfaatkan peluang
bonus demografi ini, maka akan menjadi permasalahan di masa datang," kata Muhadjir. Karena
itu, pemerintah berharap generasi muda dan pemuda-pemudi saat ini sedini mungkin memahami
fungsi keluarga sebagai fondasi ketahanan nasional.
ed:agusraharjo
69