Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 125

sebagai konsekuensinya anggaran BSU harus dinaikkan lagi sehingga benar-benar menjangkau
              seluruh wilayah PPKM level 4 dan 3


              Ringkasan

              Koordinator  Advokasi  Badan  Penyelenggaraan  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Watch  Timboel  Siregar
              menilai, Pemerintah mengeluarkan kebijakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang hanya
              dikhususkan  untuk  pekerja  formal.  Sementara  itu,  segmen  kepesertaan  yang  ada  di  BPJS
              Ketenagakerjaan terdapat segmen pekerja bukan penerima upah atau pekerja informal, pekerja
              migran Indonesia (PMI), dan pekerja jasa konstruksi (Jakon).



              BPJS WATCH UNGKAP KETIDAKADILAN DALAM KEBIJAKAN PEMBERIAN BSU

              Koordinator  Advokasi  Badan  Penyelenggaraan  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Watch  Timboel  Siregar
              menilai, Pemerintah mengeluarkan kebijakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang hanya
              dikhususkan untuk pekerja formal.

              Sementara itu, segmen kepesertaan yang ada di BPJS Ketenagakerjaan terdapat segmen pekerja
              bukan penerima upah atau pekerja informal, pekerja migran Indonesia (PMI), dan pekerja jasa
              konstruksi (Jakon).

              "Saya kira hampir semua pekerja terdampak pandemi Covid-19 ini, termasuk pekerja informal,
              PMI, dan Jakon. Kita bisa saksikan dengan kasat mata bagaimana pekerja ojek online, baik yang
              belum  maupun  yang  sudah  menjadi  peserta  di  BPJS  Ketenagakerjaan,  yang  dikategorikan
              sebagai  pekerja  informal,  sangat  terdampak  akibat  PPKM  Darurat  ini,  namun  tidak  menjadi
              sasaran BSU," jelas Timboel dalam keterangan resmi, Rabu (4/8).

              Termasuk juga juga pekerja informal lainnya, seperti penjaga toko di mall-mall yang memang
              tidak bisa bekerja karena ketentuan PPKM berlevel, juga terdampak namun tidak mendapatkan
              BSU. Demikian juga para PMI yang pulang dari luar negeri karena terdampak pandemi Covid-19.

              Namun, dalam aturan, pekerja formal yang diberikan BSU adalah pekerja dengan status aktif,
              dimana  Timboel  menyebut  artinya  pekerja  tersebut  masih  membayar  iuran  karena  masih
              mendapatkan upah.

              "Kenapa yang dibantu justru yang masih mendapatkan upah, bukan membantu pekerja yang
              upahnya  dipotong  atau  pekerja  yang  diPHK  karena  PPKM  Darurat  ini.  Namanya  "bantuan"
              seharusnya  diberikan  kepada  yang  benar-benar  memerlukan  bantuan,  bukan  pekerja  formal
              yang masih dapat upah normal dari pemberi kerja malah mendapatkan BSU. Ini ketidakadilan
              kasat mata," ujarnya.

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) diharapkan dapat mendata pekerja yang benar-benar
              terdampak sehingga BSU bisa tepat sasaran. Timboel menyarankan, Kemenaker dapat membuka
              pendaftaran bagi pekerja yang terdampak di masing-masing disnaker yang nanti akan diperiksa
              validitasnya.

              "Saya kira tidak terlalu sulit mencari pekerja yang terdampak, bila memang Kemenaker dan dinas
              tenaga  kerja  (disnaker)  Propinsi/Kabupaten/Kota  mau  datang  dan  berkomunikasi  dengan
              perusahaan," kata Timboel.

              Melalui  pendataan  tersebut  juga  akan  mendukung  kualitas  data  di  Sisnaker  yang  dikelola
              Kemenaker. Dimana dalam UU No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, dapat


                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130