Page 113 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 113

IZIN PRO-PENGUSAHA, PESANGON PRO-PEKERJA

              UU  Cipta  Kerja  diklaim  jalan  tengah  kepentingan  pengusaha  dan  pekerja.  DPR  akhirnya
              membuka versi resmi naskah Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Langkah ini untuk mengakhiri
              spekulasi atas berbagai versi naskah UU yang berjuluk omnibus law yang beredar di publik.

              Kemarin, Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin menyatakan, versi resmi omnibus law memiliki tebal
              812 halaman. "Saya jamin sesuai sumpah jabatan saya dan seluruh rekan di sini, kami tidak
              berani dan tidak akan memasukkan selundupan pasal karena itu merupakan tindak pidana bila
              ada  selundupan  pasal,"  tandas  Azis  saat  konferensi  pers,  Selasa  (13/10),  menepis  berbagai
              kecurigaan dan tuduhan.

              Secara umum, omnibus law ini dinilai sebagai jalan tengah antara kepentingan pengusaha dan
              kalangan pekerja. Satu sisi, omnibus law memberi segepok kemudahan usaha, perizinan hingga
              keringanan perpajakan. Di sisi lain, UU Cipta Kerja juga diklaim memberi perlindungan lebih baik
              bagi  pekerja.  "UU  ini  jalan  tengah  dan  titik  keseimbangan  di  antara  keduanya,"  tandas  Ida
              Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan (lihat tabel).

              Ihwal  besaran  pesangon  bagi  pekerja  terkena  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  yang
              sebelumnya banyak disorot, misalnya. Besaran pesangon di omnibus law memang turun menjadi
              menjadi 25 kali upah dari 32 kali upah versi UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
              Namun  omnibus  law  dinilai  memberi  lebih  banyak  perlindungan  bagi  pekerja.  Misalnya,  ada
              pesangon  atau  kompensasi  bagi  pekerja  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu  (PKWT)  atau
              outsourcing. Pun ada rezim baru jaminan kehilangan pekerjaan via BP Jamsostek (lihat tabel).

              Bahkan bagi pekerja yang mengundurkan diri atas inisiatif sendiri, omnibus law memberi peluang
              untuk menerima pesangon sama besar dengan ketentuan pesangon PHK (lihat analisis).

              Staf  Khusus  Menteri  Ketenagakerjaan  Dita  Indah  Sari  menambahkan,  dalam    Ease  of  Doing
              Business (EoDB), nilai pesangon pekerja Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia. "Filipina
              dan Malaysia 20 kali upah, Vietnam dan Thailand hanya 10 kali upah, dan Indonesia 30 kali upah,
              sementara produktivitas pekerja kita di bawah mereka," katanya. Dus, besaran pesangon pun
              dipangkas.

              Founder OneShieldt Financial Planning Risza Bambang menilai, besaran pesangon dalam  aturan
              baru ini bisa menjadi parasut bagi pekerja terkena PHK sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
              "Pekerja kontrak juga harus ada uang kompensasi," katanya.

              Wakil  Ketua  UmuMKadin  Indonesia  Shinta  Widjaja  Kamdani  menyatakan,  pengusaha  banyak
              berkompromi  dalam    hal  besaran  kompensasi  maupun  pesangon  kendati  bakal  membebani
              pebisnis. "Kami memang harus menerimanya karena la ke and gift meskipun jumlahnya juga
              belum ditentukan," kata dia.

              Kini,  kata  Shinta,  pengusaha  akan  memaksimalkan  kompromi  untuk  membahas  Peraturan
              Pemerintah (PP) turunan UU Cipta Kerja ini.

              Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban tetap menolak
              UU  Cipta  Kerja  karena  tak  sesuai  harapan.  "Kami  ingin  pesangon  tidak  dikurangi  dan  masa
              kontrak kerja dibatasi," kata dia.








                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118