Page 151 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 151
Beberapa negara di ASEAN ketentuan pesangon maksimal tidak ada yang mencapai 30 kali gaji.
Di Malaysia maksimal pesangon yang diberikan hanya 20 kali gaji per bulan.
Sayangnya, tingginya pesangon yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan tidak berbanding lurus
dengan produktivitas pekerja. Bahkan, pekerja Indonesia menempati urutan ketiga dari bawah
di dunia untuk dari sisi produktivitasnya.
"Sementara tingkat produktivitas kita ini 3 terendah di dunia," kata Dita.
UU Cipta Kerja Pangkas Besaran Pesangon
Selain itu, tidak semua perusahaan sanggup membayarkan pesangon bagi pekerjanya sesuai
dengan ketentuan yang ada. Mereka, kata Dita, bukan tidak mau mengikuti ketentuan yang ada,
sebaliknya banyak perusahaan yang tidak mampu menjalankan ketentuan tersebut.
Rata-rata perusahaan hanya sanggup memberikan pesangon 15 sampai 16 kali gaji
karyawannya. Berangkat dari fenomena tersebut pemerintah mengambil inisiatif untuk
memangkasnya hingga 19 kali gaji di UU Cipta Kerja.
Alasannya, agar tidak terlalu jauh dari kemampuan perusahaan dan ketentuan di UU
Ketenagakerjaan. Meskipun yang tercantum dalam Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja
hanya 19 kali gaji, namun pemerintah ikut menanggung beban dengan memberikan jaminan
pekerjaan baru.
"Makanya ada jaminan pekerjaan baru yang hanya ada di omnibus law. Dalam hal ini tidak ada
tambahan iuran, baik bagi perusahaan maupun yang dibayarkan peserta BP Jamsostek," kata
Dita mengakhiri.
[bim] UU Cipta Kerja Pangkas Besaran.
150