Page 155 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 155

Indah Sari dalam Webinar bertajuk UU Cipta Kerja dan Dampaknya Bagi Kepentingan Publik,
              Jakarta, Selasa (13/10/2020).
              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, draft Undang-
              Undang (UU) Omnibus Law  Cipta Kerja  kini telah memasuki tahap final. Dia memaparkan,
              aturan baru ini terdiri dari 15 bab, 11 klaster, 812 halaman, 186 pasal, dan akumulasi dari 76
              undang-undang lain yang dicomot.  Secara aturan undang-undang, pemerintah disebutnya wajib
              memfasilitasi lapangan kerja bagi 15 juta orang tersebut. Tapi, ia menambahkan, tidak mungkin
              seluruhnya bisa diterima sebagai PNS, karyawan BUMN, atau TNI/Polri.



              ATURAN PESANGON PEKERJA INDONESIA DISEBUT TERTINGGI DI DUNIA

              Ketentuan  pesangon  Indonesia disebut menjadi yang tertinggi di dunia. Dalam Undang-Undang
              Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, ketentuan pesangon yang diberikan pekerja
              mencapai 32 kali dari gaji yang dibayarkan perusahaan tiap bulannya.

              "Pesangon di Indonesia tertinggi di dunia itu data dari Bank Dunia," kata Staf Khusus Menteri
              Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari dalam Webinar bertajuk UU Cipta Kerja dan Dampaknya Bagi
              Kepentingan Publik, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

              Dia membandingkan ketentuan  pesangon  beberapa negara di ASEAN, maksimal tidak ada yang
              mencapai 30 kali gaji. Di Malaysia maksimal pesangon yang diberikan hanya 20 kali gaji per
              bulan.

              Sayangnya, tingginya pesangon yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan tidak berbanding lurus
              dengan produktivitas pekerja. Bahkan, pekerja Indonesia menempati urutan ketiga dari bawah
              di dunia untuk dari sisi produktivitasnya.
              "Sementara tingkat produktivitas kita ini 3 terendah di dunia," jelas Dita.

              Selain itu, tidak semua perusahaan sanggup membayarkan pesangon bagi pekerjanya sesuai
              dengan ketentuan yang ada.

              Pengusaha  dikatakan  bukan  tidak  mau  mengikuti  ketentuan  yang  ada,  sebaliknya  banyak
              perusahaan yang tidak mampu menjalankan ketentuan tersebut.
              Rata-rata perusahaan hanya sanggup memberikan pesangon 15 sampai 16 kali gaji karyawan.
              Berangkat dari fenomena tersebut pemerintah mengambil inisiatif untuk memangkasnya hingga
              19 kali gaji.

              Alasannya agar tidak terlalu jauh dari kemampuan perusahaan dan tidak terlalu jauh ketentuan
              sebelumnya. Meskipun yang tercantum dalam Undang-Undang Omnibus Law Cipa Kerja hanya
              19 kali gaji, namun pemerintah ikut menanggung beban dengan memberikan jaminan pekerjaan
              baru.
              "Makanya ada jaminan pekerjaan baru yang hanya ada di omnibus law. Dalam hal ini tidak ada
              tambahan iuran, baik bagi perusahaan maupun yang dibayarkan peserta BP Jamsostek," kata
              Dita mengakhiri.

              Reporter: Anisyah Al Faqir  Sumber: Merdeka.com

              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, draft Undang-
              Undang (UU) Omnibus Law  Cipta Kerja  kini telah memasuki tahap final. Dia memaparkan,
              aturan baru ini terdiri dari 15 bab, 11 klaster, 812 halaman, 186 pasal, dan akumulasi dari 76
              undang-undang lain yang dicomot.
                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160