Page 207 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 207

"Namanya juga dialog, ada yang disetujui, ada yang tidak. Kalau seluruhnya harus disetujui, itu
              bukan dialog namanya. Tapi 'pokoke'," katanya, dalam penjelasan dan sosialisasi terkait  UU
              Cipta Kerja  Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (12/10/2020) malam.

              Pada  kesempatan  itu,  Menaker  berdialog  dengan  Forum  Pemimpin  Redaksi  (Pemred)  media
              cetak, televisi maupunonline di Jakarta. Dalam dialog selama 2,5 jam itu hadir 34 pemimpin
              redaksi, yang dipandu oleh Arifin Asydhad, pemimpin redaksi Kumparan.

              Dialog fokus pada proses pembahasan UU Cipta Kerja dan pertanyaan seputar anggapan bahwa
              keberadaan UU ini mereduksi hak pekerja. Ia menyampaikan, upaya untuk merangkul serikat
              pekerja sudah cukup maksimal dilakukan.

              Dengan  jumlah  pertemuan  formal  sebanyak  64  kali,  dan  tak  terhitung  yang  informal,
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (    Kemnaker    ),  menganggap  upaya  konsultasi  publik  dalam
              klaster ketenagakerjaan sudah sangat intensif.

              "Memang ada serikat pekerja yang walk-out, ada yang sedari awal sudah menolak semua isinya.
              Namun ada pula yang bersedia terus membahas hingga akhir. Rapat-rapat di panja juga terbuka,
              sehingga bisa selalu di-update. Maka jika ada yang bilang pemerintah mengendap-ngendap dan
              sembunyi-sembunyi dalam prosesnya, saya mengelus dada saja," tambah Menaker.

              Para  Pemred  sangat  kritis  dan  mendalami  pasal-pasal  dalam  UU  Cipta  Kerja  ini.  Mereka
              menyatakan,  karena  mereka  juga  pekerja,  maka  keberadaan  UU  ini  sedikit  banyak  akan
              berpengaruh pada kondisi mereka.

              Pembahasan bukan hanya mengangkat persoalan upah, outsourcing, pesangon, kontrak, tenaga
              kerja asing (TKA), dan pemutusan hubungan kerja (PHK), namun juga lebih jauh soal usaha
              mikro,  kecil  dan  menengah  (UMKM),  industri,  bisnis,  dan  politik,  hingga  anggapan  adanya
              kepentingan oligarki yang menjadi dasar disusunnya UU ini.

              Forum Pemred minta agar ada update dalam proses penyusunan PP, mengingat ada hal-hal
              teknis yang belum diatur dalam UU ini. Menaker setuju dan berkomitmen untuk secara regular
              berkonsultasi dengan pimpinan media dalam proses penyusunan PP ini.



































                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212