Page 222 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 222
Menurut Menaker Ida, setiap tahun terdapat sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang
masuk ke pasar kerja. Hal itu membuat kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak.
Apalagi, sambungnya, di tengah pandemi Covid-19, terdapat sekitar 6,9 juta pengangguran dan
3,5 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, lanjutnya, UU Cipta Kerja mendorong produktivitas kerja. Alasannya, produktivitas
kerja Indonesia tertinggal dibanding beberapa negara lain karena pendidikan pekerja Indonesia
yang kebanyakan setingkat SMA ke bawah.
Menurutnya, berdasarkan kajian yang dilakukan pemerintah, dikatakan bahwa jika tidak adanya
reformasi struktural dan percepatan transformasi ekonomi, dikhawatirkan lapangan kerja akan
pindah ke negara lain yang lebih kompetitif. "Penduduk yang tidak/belum bekerja akan semakin
tinggi, dan Indonesia terjebak dalam middle income trap," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga kembali menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan
RUU Cipta Kerja, pihaknya melibatkan partisipasi publik, baik unsur pekerja/buruh, pengusaha,
kementerian/lembaga, praktisi dan akademisi, dan lembaga lainnya, seperti ILO. "Proses diskusi
sudah berjalan melalui LKS Tripartit Nasional," ujarnya.
Menaker Ida mengatakan, setelah disahkannya RUU Cipta Kerja, pemerintah akan segera
menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai acuan operasional pelaksanaannya.
Ia mengatakan, prinsip keterbukaan yang ditunjukkan pemerintah tidak hanya dalam
penyusunan UU, tetapi juga akan berlaku pada saat penyusunan RPP.
"Kami akan melakukan dialog sosial dan menampung ide, saran dan masukan dari para
pemangku kepentingan yang terkait dengan ketenagakerjaan," kata Menaker Ida.
221