Page 310 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 310

Judul               Menelisik Omnibus Law UU Cipta Kerja
                Nama Media          Analisa Daily
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg12&14
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2020-10-13 11:03:00
                Ukuran              312x139mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 60.840.000

                News Value          Rp 182.520.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Di tengah lantangnya penolakan berbagai elemen masyarakat sipil, omnibus law RUU Cipta Kerja
              resmi disahkan menjadi undang-undang melalui rapat paripurna DPR RI. Senin (5/10/2020).
              Sontak hal ini tentu mengejutkan publik. Khususnya para buruh yang merasa dirugikan Omnibus
              Law  Cipta  Kerja.  Serikat  buruh  menganggap  ada  beberapa  pasal  RUU  Cipta  Kerja  yang
              merugikan  pekerja.  Isi  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dianggap  merugikan  karena  menghapus
              ketentuan upah minimum di kabupaten/kota, dan juga dapat menurunkan pesangon.


              MENELISIK OMNIBUS LAW UU CIPTA KERJA

              Oleh: Karnadi Kesuma SPd MM

              Di lengah lantangnya penolakan  berbagai elemen masyarakat sipil, omnibus law RUU Cipta Kerja
              resmi disahkan menjadi undang-undang melalui rapat paripurna DPR RI. Senin (5/10/2020).
              Sontak hal ini tentu mengejutkan publik. Khususnya para buruh yang merasa dirugikan Omnibus
              Law  Cipta  Kerja.  Serikat  buruh  menganggap  ada  beberapa  pasal  RUU  Cipta  Kerja  yang
              merugikan  pekerja.  Isi  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dianggap  merugikan  karena  menghapus
              ketentuan upah minimum di kabupaten/kota, dan juga dapat menurunkan pesangon.

              Banyak  bagian  yang  disoroti  publik  dalam  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  ini.  salah  satunya
              menyoal pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja atau buruh. Penyebabnya adalah
              banyak yang berbeda dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan dinilai
              merugikan  pihak  pekerja.  Menurut  UU  Nomor  13  Tahun  2003.  PHK  merupakan  pengakhiran
              hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
              antara pekerja dengan pengusaha. Tak ayal keputusan DPR mengesahkan Undang-undang Cipta
              Kerja  menimbulkan  kekhawatiran  publik  karena  hal  tersebut  diyakini  akan  membuka  keran
              penderitaan masyarakat. Pandemi Covid-19 belum usai kini muncul persoalan baru berkaitan
              nasib buruh/pekerja. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tanggapula. Tidak Populis

              Bagi buruh/pekerja keputusan yang sudah disahkan DPR bukan kebijakan yang populis. Ada
              beberapa isi Omnibus Law Cipta Kerja yang dianggap merugikan pekerja. Yang pertama, terkait
              upah  minimum.  Dalam  pasal  88C  draft  UU  berbunyi.  Gubernur  menetapkan  upah  minimum
              sebagai jaring pengaman. Dan dijelaskan lebih lanjut bahwa upah minimum tersebut merupakan
                                                           309
   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315