Page 352 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 352

"Jangan-jangan, kelompok ini, dalam tanda petik mengajukan gugatan, tapi dibikin dalil pasalnya
              lemah,  dengan  demikian  pasti  kalah,"  ujar  Said  dalam  konferensi  pers  virtual,  Senin
              (12/10/2020).

              Said mengatakan, tak dikabulkannya gugatan karena dalil yang lemah justru akan merugikan
              bagi kelompok yang mempunyai  legal standing  terhadap aturan sapu jagat tersebut.

              Misalnya,  lemahnya  dalil  dalam  pasal-pasal  pada  klaster  ketenegakerjaan  yang  selama  ini
              ditentang elemen  buruh.

              Dengan  demikian,  kekalahan  tersebut  akan  menutup  kesempatan  bagi  elemen  buruh  yang
              notabene mempunyai  legal standing.

              "Kami yang merasa  legal standing  menolak UU Cipta Kerja nanti ada pasal yang sama (yang
              dipermasalahkan), padahal sudah kalah, itu berbahaya sekali," kata dia.
              Ia  menambahkan,  pihaknya  tak  menjadikan    judicial  reciew    sebagai  opsi  utama  untuk
              menggagalkan UU Cipta Kerja.

              Akan tetapi, para buruh akan mengutamakan aksi-aksi yang konstitusional.

              "Ini pilihan terakhir, yang akan kami lakukan tetap akan ada aksi-aksi," ujar dia.

              Sejauh ini terdapat dua pemohon yang mengajukan gugatan UU Cipta Kerja kr MK.

              Permohonan pertama diajukan oleh dua orang pekerja bernama Dewa Putu Reza dan Ayu Putri.

              Berdasarkan berkas permohonan yang diunggah di laman MK RI, keduanya menyoal Pasal 59,
              Pasal 156 Ayat (2) dan Ayat (3), Pasal 79 Ayat (2) huruf b dan Pasal 78 Ayat (1) huruf b klaster
              Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja.

              Pemohon  menilai,  berlakunya  UU  Cipta  Kerja  tidak  memberikan  perlindungan  dan  kepastian
              hukum bagi para pemohon terkait status kepegawaian mereka.

              Sebab, UU tersebut memberikan kewenangan bagi perusahaan untuk mengadakan perjanjian
              kerja waktu tertentu (PKWT) secara terus-menerus tanpa batasan waktu pembaruan.

              Permohonan  kedua  diajukan  oleh  Dewan  Pimpinan  Pusat  Federasi  Serikat  Pekerja
              Singaperbangsa (DPP FSPS) yang diwakili oleh ketua umumnya, Deni Sunarya, serta sekretaris
              umum Muhammad Hafiz.


























                                                           351
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357