Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 83
SIPK yang ideal untuk mempercepat upaya pengurangan pengangguran dan memperluas
kesempatan kerja .
"Tentu (SIPK-red) membutuhkan perbaikan dan kami mohon dukungan Komisi IX terkait upaya
kami membangun sistem informasi pasar kerja yang ideal," kata Menaker Ida, di Jakarta, Selasa
(16/3/2021).
Saat itu Menaker memaparkan Grand Design Kemnaker dan Bappenas dalam penciptaan dan
pemenuhan pasar kerja 2021 di masa pandemi Covid-19, dalam rapat kerja dengan Komisi IX
DPR di Komplek Parlemen Senayan.
Hasil studi Bappenas dan Bank Dunia (2020) menunjukan bahwa SIPK Indonesia berada pada
tingkat dasar menuju menengah.
Menaker Ida menginginkan SIPK bisa mengikuti Worknet (SIPK Korea Selatan) yang sudah
berada pada level advance.
"Sistem informasi pasar kerja kita harus didorong lebih kuat lagi. Setidak-tidaknya menuju sistem
pasar kerja ideal seperti di Korea Selatan yang memiliki lima karakteristik. Yaitu relevan, handal,
efisien, berfokus pada klien, dan komprehensif," ujarnya.
Mismatch lulusan pendidikan dengan dunia kerja, job matching yang kurang efisien, kurangnya
jumlah tenaga kerja yang sesuai kebutuhan kerja, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja
disebut Ida menjadi permasalahan pasar kerja di Indonesia saat ini.
Namun, pengembangan, perbaikan, dan optimalisasi pasar kerja menemukan momentumnya di
masa pandemi mengingat ketersediaan data ketenagakerjaan yang dinamis menjadi penentu
kebijakan di bidang ketenagakerjaan.
"Contoh, pelaksanaan BSU dengan BPJS Ketenagakerjaan kemarin, menjadi modal awal integrasi
sistem pasar kerja yang baik," katanya.
Grand design pengembangan pasar kerja Indonesia dibagi tiga tahap, dari jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang.
Pada jangka pendek (realtime) dikembangkan sistem informasi pasar kerja (labor market
information system-LMIS).
Selanjutnya, untuk kepentingan perencanaan pendidikan dan pelatihan vokasi jangka menengah
dikembangkan sistem monitoring keterampilan (skill monitoring system).
Sedangkan untuk analisis tenaga kerja jangka panjang dan bersifat strategis terkait kebijakan
pembangunan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang dikembangkan kerangka analisis
permintaan tenaga kerja (demand analysis framework) atau perencanaan tenaga kerja
(manpower planning framework).
82