Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 44

Ringkasan

              Pemerintah  telah  menaikkan  tarif  rokok  di  tahun  ini  sebesar  rata-rata  12,5  persen.  Namun
              kenaikan ini tidak diikuti oleh golongan rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT). Untuk itu, rokok
              SKT juga dinilai bisa menjadi andalan bagi industri. Sebab adanya pandemi COVID-19 hingga
              saat ini membuat masyarakat mengalihkan konsumsinya ke yang lebih murah, salah satunya ke
              SKT.



              DAPAT PENGECUALIAN CUKAI, ROKOK KRETEK TANGAN BISA JADI ANDALAN
              INDUSTRI DI 2021

              Pemerintah  telah  menaikkan  tarif  rokok  di  tahun  ini  sebesar  rata-rata  12,5  persen.  Namun
              kenaikan ini tidak diikuti oleh golongan rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT).
              Untuk itu, rokok SKT juga dinilai bisa menjadi andalan bagi industri. Sebab adanya pandemi
              COVID-19 hingga saat ini membuat masyarakat mengalihkan konsumsinya ke yang lebih murah,
              salah satunya ke SKT.

              Kepala  Kantor  Pengawasan  dan Pelayanan  Bea dan  Cukai  (KPPBC) Tipe  Madya  Cukai  Kudus
              Direktorat  Jenderal  Bea  dan  Cukai  (DJBC),  Gatot  Sugeng  Wibowo,  memprediksi  kontribusi
              industri atau pabrik rokok golongan II dan III akan meningkat hingga 45 persen di tahun ini. Hal
              ini  karena  daya beli  masyarakat  yang  melemah  selama  pandemi dan mengalihkan  konsumsi
              rokoknya ke jenis yang lebih murah.

              "Kontribusi pabrik rokok golongan II dan III rata-rata akan naik menjadi antara 30-45 persen
              tahun ini," ujar Gatot dalam keterangannya, Senin (8/3).

              Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 198 Tahun 2020 tentang Tarif Cukai Hasil
              Tembakau,  perusahaan  rokok  di  Indonesia  dibagi  menjadi  beberapa  golongan  berdasarkan
              jumlah produksi rokoknya dalam satu tahun.

              Perusahaan di golongan I dengan produksi lebih dari 3 miliar batang setahun dikenakan tarif
              cukai rokok tertinggi. Adapun golongan II dan III dengan produksi kurang dari 3 miliar batang
              setahun dikenakan tarif cukai yang lebih rendah.

              Pengamat Ketenagakerjaan, Tadjudin Noer Effendi, mengatakan hal tersebut membawa angin
              segar bagi pekerja rokok SKT maupun para buruh pelinting. Dia menilai, cukai SKT yang tidak
              naik tahun ini merupakan bentuk perhatian pemerintah.

              "Saya setuju insentif ini, karena di perdesaan banyak yang sulit mencari kerja, jadi pemerintah
              bisa kasih insentif ke pabrik-pabrik rokok yang mempekerjakan padat karya," jelasnya.

              Dari sisi industri, menurut Tadjudin, pabrik rokok juga bisa menggenjot produksi SKT di tahun
              ini. Di samping permintaan SKT yang diprediksi bakal naik, hal tersebut juga sebagai salah satu
              strategi mempertahankan bisnis.

              "Langkah  pemerintah tidak  menaikkan  cukai  SKT  juga  merupakan  upaya  positif,  yang  dapat
              menggerakkan perekonomian di daerah," jelas dia.

              Tadjudin mengatakan, kenaikan cukai yang tinggi sebesar 23 persen di tahun 2020 menjadi
              beban bagi para industri rokok. Tak hanya itu, para pekerja pun ikut merasakan dampak dari
              tingginya kenaikan cukai tersebut.

              Tarif cukai SKT yang tak naik tahun ini juga menjadi kabar baik bagi para pelinting. Mereka juga
              lega karena masih mempunyai mata pencaharian.
                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49